KOTA BEKASI – Jelang pencoblosan Pilkada Kota Bekasi 2024 kian memanas sosialisasi ke tengah masyarakat pada masa kampanye terus massif dilaksanakan. Bahkan tak pandang tempat, sarana ibadah pun tak luput dari tempat kampanye. Namun klaim pelanggaran dianggap landai.
Bahkan, Pasangan nomor urut 01 Heri Koswara dan Sholihin kembali menjadikan tempat ibadah sebagai wadah berkampanye. Paslon ini kerap mendapat teguran karena menjadikan tempat ibadah ajang kampanye.
Kekinian beredar undangan bagi Pengurus dan jema’at Pura Agung Tirta Bhuana Bekasi. Dalam undangan itu bertuliskan bahwa, Heri Koswara mengagendakan sosialisasi visi dan misi Paslon 01 Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bekasi (Heri Koswara dan Sholihin.
Hal itu dianggap sebagai kampanye terselubung di tempat ibadah. Namun ironisnya tidak ada sampai ke Bawaslu Kota Bekasi.
Rencana sosialisasi visi-misi Paslon 01 di Pura Agung itu pun, mendapat tanggapan kalangan jema’at Pura Agung Tirta Bhuana Parisada (Lembaga tertinggi umat Hindu di Kota Bekasi) yang diketuai Letkol Purn I Gusti Made Rudhita menganggap wacana aksi mereka tidak memiliki etika.
Nyoman Budhi, salah satu jema’at Pura Agung Bekasi ini mengkritik Ketua Parisada yang disebutnya kurang beretika dengan mengundang salah satu kandidat Paslon Cakada untuk bersosialisasi di area Pura.
“Sudah dalam Undang-undang Pilkada dilarang kalau tempat ibadah dijadikan ajang sarana Kampanye Politik,”tegasnya.
Dikatakan jika beralasan mau memberikan pendidikan politik seharusnya undang semua perwakilan calon yang berkontestasi di Pilkada Kota Bekasi.
“Jangan satu orang saja. Ini jelas-jelas seakan-akan kita Jemaat Hindu digiring untuk mendukung pasangan dari PKS itu,” tegas Nyoman seraya menunjukkan surat undangan sosialisasi RISOL, Rabu (13/11/2024).
Menurutnya pihak Panitia Penyelenggara juga tidak mengundang pihak KPU dan Bawaslu sebagai Lembaga resmi Penyelenggara Pemilu. Sehingga dia pun curiga bahwa undangan sosialisasi itu akan mengarahkan jema’at Hindu untuk mendukung Paslon 01.
Berdasarkan informasi yang didapat, Ketua Parisada Pura Agung Tirta Bhuana memang memiliki afiliasi ke partai Golkar, dimana pada Pilkada kali ini, meskipun partai beringin Kota Bekasi ini mengusung pasangan calon Uu dan Nurul, tapi banyak kader dan konstituennya terpecah serta beberapa kader Golkar juga banyak yang membelot ke Paslon 01.***