Scroll untuk baca artikel
Nasional

Usai Bertemu Jokowi, Prabowo Kumpulkan Tokoh di Kertanegara: Sesi Silaturahmi atau Konsolidasi Kekuasaan?

×

Usai Bertemu Jokowi, Prabowo Kumpulkan Tokoh di Kertanegara: Sesi Silaturahmi atau Konsolidasi Kekuasaan?

Sebarkan artikel ini
Presiden Prabowo Subianto, pidato kenegaraan pertama usai dilantik sebagai Presiden RI ke-8 pada Minggu 20 Oktober 2024
Presiden Prabowo Subianto, pidato kenegaraan pertama usai dilantik sebagai Presiden RI ke-8 pada Minggu 20 Oktober 2024

JAKARTA – Sabtu sore (4/10/2025), aroma politik tercium pekat di Kertanegara, Kebayoran Baru. Di rumah yang kerap menjadi pusat pergerakan politik besar itu, Presiden Prabowo Subianto menerima tamu istimewa, Presiden ke-7 RI, Joko Widodo.

Pertemuan dua presiden ini berlangsung tertutup selama hampir dua jam, dari pukul 13.00 hingga 15.00 WIB, tanpa keterangan resmi, tanpa foto, tanpa pernyataan politik. Hanya keheningan dan spekulasi yang berseliweran di udara Jakarta yang lembab sore itu.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Namun, rupanya agenda Prabowo tak berhenti di situ. Usai “dua jam yang tak terjelaskan” bersama Jokowi, sang presiden segera mengumpulkan sejumlah tokoh bangsa di tempat yang sama. Salah satunya, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, mengonfirmasi hal itu.

“Iya, habis dari Kertanegara. Ini silaturahmi para tokoh—tokoh yang punya jasa terhadap bangsa dan negara,” ujar Sjafrie, memilih kalimat seaman mungkin, usai menghadiri doa lintas agama di Monas.

Sjafrie menolak menjabarkan lebih jauh siapa saja yang hadir, dan tentu saja, apa yang sebenarnya dibicarakan. Dalam tradisi politik Indonesia, “silaturahmi” memang istilah yang sering digunakan untuk menutupi hal-hal yang lebih strategis dari sekadar salam-salaman.

Sumber lain di lingkaran istana juga memilih bungkam. Dari Sufmi Dasco Ahmad hingga Mensesneg Prasetyo Hadi, semua yang dihubungi oleh wartawan hanya memberi respons seragam, diam.

Satu-satunya yang memberi konfirmasi gamblang hanyalah ajudan Jokowi, Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah.

“Ya, betul. Presiden ke-7 Joko Widodo bertemu dengan Presiden Prabowo di Kertanegara,” katanya singkat sebagaimana dilansir Wawai News Sabtu.

Tak ada tambahan narasi, tak ada klarifikasi seolah dua jam pertemuan dua presiden itu hanyalah agenda minum teh sore.

Pertanyaan besar pun menggantung: apakah ini murni temu kangen dua sahabat lama yang kini sama-sama mencatatkan diri dalam sejarah republik? Atau sebuah langkah awal menuju rekonsolidasi kekuasaan, merapikan barisan, dan memastikan transisi politik berjalan tanpa gangguan dari pihak yang belum sempat diajak berfoto?

Yang jelas, sejak pertemuan itu, denyut politik di Jakarta seolah berdetak sedikit lebih cepat. Dan di republik yang akrab dengan istilah “silaturahmi politik”, publik tahu, tak ada pertemuan yang benar-benar tanpa makna.***

SHARE DISINI!