KOTA BEKASI – Suasana Car Free Day (CFD) di Plaza Patriot Candrabhaga, Minggu (5/10/2025), mendadak berubah jadi ajang sing along penuh haru dan tawa.
Bukan karena konser dadakan, tapi karena Wali Kota Bekasi Tri Adhianto dan Wakil Wali Kota Abdul Harris Bobihoe turun langsung bernyanyi bersama anak-anak penyandang Down Syndrome.
Tanpa protokol panjang dan tanpa podium tinggi, keduanya memilih berdiri di tengah anak-anak spesial itu ikut bernyanyi, tertawa, dan bahkan salah nada tanpa canggung.
Penonton di sekitar pun ikut terhanyut, sebagian merekam, sebagian lagi meneteskan air mata, sisanya tersenyum melihat pejabat yang, setidaknya pagi itu, benar-benar membumi.
“Anak-anak dengan Down Syndrome punya potensi luar biasa kalau diberi ruang dan kesempatan. Tugas kita adalah menyemangati dan mendampingi mereka agar tumbuh mandiri dan berguna bagi nusa dan bangsa,” ujar Tri, yang tampak lebih santai daripada biasanya barangkali efek ikut nyanyi lagu anak-anak.
Tak cuma bernyanyi, Wali Kota juga menantang para orang tua untuk ikut berbagai kegiatan edukatif yang digelar Pemkot Bekasi.
Mulai dari atraksi Flying Fox dari Disdamkarmat, sampai simulasi penanganan bencana oleh BPBD yang katanya, “lebih menegangkan daripada rapat anggaran.”
Tri juga memberi kabar gembira: pembangunan Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri di belakang Polres Metro Bekasi Kota akan segera dimulai.
“Peningkatan anggaran ini bukti nyata bahwa kami serius memperhatikan anak-anak berkebutuhan khusus, bukan hanya saat kamera menyala,” ujarnya, disambut tepuk tangan para hadirin.
Wali Kota juga tak lupa memberi penghormatan kepada para orang tua yang tergabung dalam POTADS (Persatuan Orang Tua Anak dengan Down Syndrome) mereka yang sabar mendampingi setiap langkah kecil anak-anak luar biasa ini.
“Terima kasih kepada para orang tua yang selalu sabar dan penuh cinta. Dukungan kalian adalah kekuatan utama bagi anak-anak kita,” ucap Tri, dengan nada yang kali ini lebih serius dari biasanya.
Kain Putih, Cap Tangan, dan Tanda Cinta
Di penghujung acara, Tri dan Harris, bersama Plt. Kepala Dinas PPPA, menorehkan cap tangan di atas kain putih simbol kepedulian dan komitmen untuk membangun kota yang lebih inklusif.
Tak ada seremonial kaku, hanya tawa, warna cat di telapak tangan, dan banyak foto yang diabadikan warga.
Melalui momen hangat ini, Pemerintah Kota Bekasi ingin menegaskan bahwa inklusivitas bukan jargon, melainkan tindakan nyata.
Karena di tengah hiruk pikuk kota, kebahagiaan sederhana bisa datang dari satu lagu bersama anak-anak Down Syndrome yang menatap dunia dengan cara paling jujur.
Bekasi pagi itu membuktikan, di balik beton dan kemacetan, masih ada ruang untuk ketulusan dan sedikit fals nada pun tak apa, asal dari hati. ***