Scroll untuk baca artikel
Pendidikan

Wali Kota Bekasi: Renang Bukan Wajib, Jangan Sampai Orang Tua Tenggelam Biaya

×

Wali Kota Bekasi: Renang Bukan Wajib, Jangan Sampai Orang Tua Tenggelam Biaya

Sebarkan artikel ini

KOTA BEKASI – Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, akhirnya buka suara soal kegaduhan renang di sekolah. Dengan nada tegas tapi tetap teduh, Tri memastikan: pelajaran renang bukan kewajiban, bukan pula penentu nilai rapor. Artinya, anak-anak boleh saja jago gaya bebas, tapi nilainya tetap bisa “tenggelam” kalau nggak ngerjain PR Matematika.

Pernyataan ini disampaikan Tri saat membagikan 173 kacamata gratis untuk siswa SMPN 30 bareng Ikatan Profesi Optometris Indonesia (IROPIN). Cocok: setelah mata dibikin jelas, giliran kebijakan juga harus jernih.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Tri menjawab keresahan orang tua yang merasa kantong mereka yang justru kelelep gara-gara harus bayar kolam renang tiap minggu.

“Renang itu pilihan, bukan kewajiban. Jangan sampai malah bikin orang tua megap-megap karena biayanya. Masih banyak olahraga lain yang bisa bikin anak sehat dan sportif, tanpa harus bikin dompet orang tua ikut basah,” tegasnya.

Lebih jauh, Tri menekankan pendidikan jasmani bukan soal nilai instan. Sekolah seharusnya mencetak generasi sehat, tangguh, dan berkarakter bukan sekadar generasi yang hapal harga tiket masuk kolam renang.

“Kita ingin lahir atlet-atlet Bekasi dari berbagai cabang, bukan cuma cabang pohon dekat kolam. Tapi kita juga nggak mau anak-anak stres gara-gara dipaksa nyemplung. Seni dan budaya juga penting, sama pentingnya dengan stamina dan sportivitas,” ujar Tri, menyelipkan visi yang agak sulit ditolak.

Tri juga menyindir hal lain, jangan cuma sibuk renang, tapi lupa soal gizi. “Anak-anak butuh asupan yang seimbang. Mata sehat, tubuh sehat, mental sehat. Kalau cuma jago gaya katak tapi sarapan cuma gorengan, ya tetap gampang tumbang,” tambahnya.

Dengan begitu, pesan Tri jelas, pendidikan itu bukan lomba renang estafet antara sekolah, orang tua, dan anak. Yang jadi korban kalau salah strategi, tetap saja orang tua yang ngos-ngosan di ujung kolam.***

SHARE DISINI!