Scroll untuk baca artikel
SosialZona Bekasi

Wali Kota Bekasi Resmikan Rumah Rutilahu di Jatiwaringin

×

Wali Kota Bekasi Resmikan Rumah Rutilahu di Jatiwaringin

Sebarkan artikel ini
Tri Adhianto Wali Kota Bekasi

KOTA BEKASI Ada momen haru sekaligus hangat di RW 02, Kelurahan Jatiwaringin, Kecamatan Pondok Gede, Sabtu (2/11). Wali Kota Bekasi Tri Adhianto datang bukan untuk rapat atau potong pita proyek besar, tapi untuk sesuatu yang jauh lebih sederhana rumah. Tepatnya, rumah milik Bapak Sarwoto, yang dulunya nyaris ambruk dan kini kembali berdiri tegak berkat program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu).

Warga berjejer di pinggir jalan, ibu-ibu PKK sibuk menyiapkan teh dan kue, sementara anak-anak berlarian seperti tahu bahwa hari itu bukan hari biasa. “Dulu rumah saya bocor semua, kalau hujan tidur sambil megang ember,” kata Sarwoto dengan senyum malu-malu tapi bahagia. Kini, ia dan keluarga bisa bernaung di rumah baru yang lebih layak bukan istana, tapi cukup untuk menampung rasa syukur.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Turut hadir dalam acara tersebut Ketua TP PKK Kota Bekasi Wiwiek Hargono, Camat Pondok Gede Zainal Abidin, dan Lurah Jatiwaringin Hariri, yang semuanya tampak bangga melihat hasil nyata program yang katanya, “tidak hanya memperbaiki rumah, tapi juga hati warga.”

Tri Adhianto sendiri tampak sumringah. Ia memuji semangat gotong royong warga RW 02, yang menurutnya tidak hanya rajin kerja bakti tapi juga kreatif mencari peluang.

“Saya lihat RW 02 ini bersih, masyarakatnya kompak, bahkan sudah mulai mengembangkan daun mint. Coba bayangkan, teh mint di kafe harganya bisa Rp30 ribu segelas, padahal tanamannya tumbuh di halaman kita sendiri,” ujar Tri sambil tertawa.

BACA JUGA :  Bedol Desa Dinas Pendidikan: Dari WC Fiktif Sampai Arisan Sertifikasi

Ucapan itu langsung disambut tawa warga sebagian mungkin sudah mulai menghitung berapa pot daun mint yang bisa jadi modal usaha kecil-kecilan.

Namun, Tri juga tak lupa mengingatkan soal hal yang sering bikin pusing kepala RT dan bendahara lingkungan: laporan keuangan.

“Dana bantuan seperti 100 juta untuk lingkungan itu harus bisa dipertanggungjawabkan. Jangan sampai cepat habis, tapi lambat dilaporkan. Kita semua sedang belajar mengelola uang negara dengan penuh tanggung jawab,” tegasnya dengan nada setengah serius, setengah mengingatkan.

Sementara itu, Ketua TP PKK Wiwiek Hargono menambahkan sentuhan khas ibu rumah tangga yang realistis namun inspiratif.

“Program Rutilahu ini bukan cuma soal bangunan, tapi juga membangun semangat keluarga. Saya berharap ibu-ibu bisa terus aktif, misalnya tanam herbal atau sayur di pekarangan. Kalau suami belum gajian, setidaknya bisa panen cabai dulu,” ujar Wiwiek disambut tawa ibu-ibu PKK.

BACA JUGA :  Namar Naris Leader Talenta Layak Pimpin Kecamatan Jatisampurna

Acara ditutup dengan kunjungan ke peternakan ayam petelur milik warga RW 02. Dari 200 ekor ayam bantuan, kini sebagian sudah mulai bertelur rutin. Sebuah simbol kecil dari kemandirian ekonomi yang tumbuh dari pekarangan sendiri dan dari semangat gotong royong yang belum habis di tengah hiruk-pikuk kota beton Bekasi.

Di RW 02, Jatiwaringin, pemerintah dan warga tampak sepakat: membangun kota tak harus dimulai dari gedung tinggi, tapi dari rumah kecil yang kokoh, halaman hijau yang produktif, dan warganya yang masih mau tertawa bareng di pagi Sabtu.***