KOTA BEKASI – Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, menyampaikan permohonan maaf untuk pemberitaan kontroversi yang berkembang di masyarakat selama penanganan banjir Bekasi pada 4 Maret 2025.
Hal ini menanggapi berbagai pemberitaan baik di media sosial dan online yang beredar terkait pemerintah Kota Bekasi pada saat menghadapi situasi banjir yang melanda Kota Bekasi pekan lalu.
“Saya ingin menyampaikan permohonan maaf atas kegaduhan yang terjadi di tengah masyarakat,” kata Wali Kota Bekasi yang akrab di sapa Mas Tri, dalam pidato, Senin (10/3/2025).
Sebelumnya Pemkot Bekasi, berkomitmen untuk menekan keluhan dari masyarakat dalam program 100 hari kerja nya, yakni zero complaint.
Namun, diperjalannya, keluhan dari masyarakat bermunculan, seperti pembagian bantuan yang tidak merata, istri yang menginap di hotel saat warga terdampak banjir, persoalan sampah dan lainnya.
“Saya memahami bahwa hal ini telah menimbulkan berbagai persepsi di masyarakat,” pungkasnya.
Tri Adhianto, telah menginstruksikan jajaran Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk segera mengangkut sampah di wilayah-wilayah terdampak banjir. Langkah ini dilakukan sebagai upaya mencegah penyebaran penyakit akibat tumpukan sampah dan genangan air yang tersisa pasca banjir.
Tumpukan sampah yang menggunung menimbulkan keluhan warga, terutama terkait dampaknya terhadap kesehatan. Beberapa warga dilaporkan mengalami iritasi mata dan kondisi badan yang kurang fit akibat lingkungan yang tidak bersih.
“Kami pastikan proses pembersihan pasca banjir berjalan cepat dan efektif. Kebersihan lingkungan harus menjadi prioritas agar warga terhindar dari berbagai penyakit akibat sampah yang menumpuk,”tegasnya.
Ia pun mengajak seluruh masyarakat untuk terus bergotong royong bersama pemerintah dalam upaya pemulihan ini. Pemerintah Kota Bekasi akan terus melakukan pemantauan dan koordinasi agar proses pembersihan berjalan lancar dan kondisi lingkungan segera kembali normal.***