SUKABUMI — Proses evakuasi warga pesisir Palabuhanratu yang terkena terjangan ombak tinggi pada Selasa (12/3/2024) sudah selesai.
Sebanyak 80 KK atau 180 jiwa dari dua desa yang terdampak masih berada di pengungsian.
Berdasarkan laporan Pusdalops BPBD Jabar, para pengungsi sementara tinggal di rumah saudara yang aman. BPBD Jabar dan BPBD Sukabumi terus berkoordinasi untuk perkembangan penanganan selanjutnya.
Gelombang tinggi atau banjir rob menerjang pesisir Palabuhanratu pada 12 Maret lalu sekitar jam 11.30 WIB.
Kejadian itu menyebabkan puluhan rumah dan warung milik warga rusak di 4 desa yaitu Desa Palabuhanratu, Citepus, Cisolok dan Desa Ujunggenteng.
Beberapa kendaraan dan perahu nelayan juga dilaporkan mengalami kerusakan cukup berat. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, tetapi satu orang dilaporkan mengalami luka ringan.
Sementara bangunan Alun-Alun Gadobangkong Palabuhanratu yang juga terdampak oleh gelombang tinggi tersebut masih dikoordinasikan antara Pemda Kabupaten Sukabumi dengan Disperkim Jabar untuk perbaikan.
Gelombang pasang disertai banjir rob melanda pesisir Pantai Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Selasa lalu.
Akibat kejadian itu, seratusan warga yang berada di tiga RW di Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat terdampak bencana tersebut.
“Tidak ada korban luka apalagi jiwa dalam bencana tersebut, tetapi seratusan warga terkena dampak bencana tahunan ini,” kata Camat Palabuhanratu Deni Yudono dihubungi melalui telepon di Sukabumi, Selasa.***