LAMPUNG TIMUR – Seruan tolak kotak kosong di Pilkada Lampung Timur mulai didengungkan oleh masyarakat berjuluk Bumei Tuwah Bepadan. Hal itu menyusul di borongnya partai politik oleh salah satu kandidat yang menimbulkan potensi terjadi kotak kosong di pemilihan bupati November 2024.
Satu-satunya harapan saat ini, menyisakan PDI Perjuangan yang bisa mengusung calon sendiri pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK) menganulir terkait ambang batas, tapi sampai sekarang belum ada tanda-tanda akan mengusung calon.
Hingga jelang jadwal pendaftaran di KPU, untuk Pilkada Lampung Timur, baru ada satu calon yang dipastikan akan maju yakni pasangan Ela-Azwar. Pasangan Calon (Paslon) ini telah mendapat rekomendasi dukungan dari 8 partai politik untuk maju Pilbup Lampung Timur tahun 2024.
Delapan partai politik yang telah mendukung pencalonan Ela-Azwar Hadi itu adalah PKB, Golkar, Gerindra, PKS, Nasdem, PAN, Demokrat, dan PPP. Bahkan Ela sebagaimana dilansir wawai news masih menunggu keputusan dari PDIP.
Melihat fenomena itu, warga Lampung Timur mulai resah dengan menyuarakan ajakan aksi demo ke DPRD Lampung Timur untuk menolak pelaksanaan Pilkada Bupati Lampung Timur melawan kotak kosong.
Aksi tersebut akan dilakukan hari ini, Selasa 27 Agustus 2024, untuk menyoroti kondisi politik menjelang pemilihan kepala daerah serentak di Lampung Timur, khususnya terkait potensi kotak kosong dalam pemilihan. Massa akan menyuarakan suara rakyat tidak bisa dibeli dengan kotak kosong.
Seruan aksi menolak kotak kosong dengan mengajak menggeruduk kantor DPRD Lampung Timur menyebar melalui whatsApp. Hal itu menyusul belum ada kepastian dari PDI Perjuangan yang diharapkan bisa mengusung calon sendiri pada Pilbub sampai saat ini belum ada kepastian.
“Sekarang sudah kumpul di sekitaran Sukadana untuk menuju gedung DPRD Lampung Timur untuk menyuarakan penolakan Pilkada Lampung Timur melawan kotak kosong,”ungkap sumber Wawai News.
Diketahui sejumlah kandidat berburu rekomendasi ke PDI Perjuangan di Jakarta, seperti Bupati Lampung Timur Dawam Rahardjo, Zaipul Bokhari kader PDIP sendiri, Heri NJA dan lainnya. Namun sampai saat ini belum ada kepastian.
Ada pun bunyi pesan WhatsApp yang beredar untuk ajakan aksi menolak kosong itu sebagai berikut;
Assalamualaikum Bolo,
Akan ada demon yang bersifat menolak kotak kosong, karena waktunya sudah mepet, aksi itu tidak lain menyerukan agar PDI Perjuangan di Pilkada Lampung Timur bisa mengusung calon sendiri.
Melalui aksi tersebut mereka berharap suara mereka bisa didengarkan oleh elit PDIP di Pusat.***
JURNALIS: JALI