LAMTIM – Calon Bupati Kabupaten Lampung Timur nomor urut 1, Yusran Amirullah, mencecar dua lawannya, Zaiful Bokhari dan Dawam Rahardjo terkait anjloknya harga komoditi singkong di wilayah setempat.
Pertanyaan tersebut merupakan kondisi riil yang terjadi saat ini di wilayah Kabupaten Lampung Timur, harga komoditi petani anjlok terutama untuk singkong, sudah harga rendah dan potongan mencapai 35 persen.
“Kita ketahui bahwa Lamtim sebagian besar masyarakat bermata pencaharian di sektor pertanian masalah besar dihadapi petani dari dulu sampai sekarang terkait harga jual paska panen,”tanya Yusran, dalam sesi debat publik perdana Pilkada Lamtim 2020, kepada paslon nomor urut 3 dan 2.
Yusran menegaskan bahwa sampai hari ini pemerintah daerah tidak atau belum berperan dari jatuhnya harga komoditi pertanian di wilayah Lampung Timur. Ia bertanya, apa yang akan dilakukan jika terpilih terkait jaminan kesejahteraan bagi petani, kepada kedua Paslon.
Mendapat pertanyaan tersebut Zaiful sebagai calon petahana mengakui bahwa harga singkong saat ini memang merugikan petani. Harga imbuhnya mencapai Rp900/Kg, tapi potongan 35 persen. Diakui akibat kondisi itu petani mengalami kerugian.
Adapun langkah yang akan dilakukan adalah akan koordinasi dengan pihak terkait dalam hal ini pabrik supaya ada pengaturan harga tertinggi dan terendah. Karena saat ini harga terlalu turun dan ini merugikan petani.
“Kita akan melakukan ketentuan dengan para perusahaan untuk melakukan harga terendah komoditi singkong ini,”ungkap Zaiful kemudian ditimpali oleh kandidat wakilnya bahwa akan melakukan intervensi kebijakan seperti komitmen dengan pihak investor.
Jawaban dari calon petahana tersebut langsung ditanggapi Kisworo merupakan calon wakil Yusran. Dia menyebutkan bahwa paslon nomor urut 2 belum menyebutkan terkait mutu singkong sehingga harganya rendah.
Menurutnya harga rendah ada hal lainnya yang harus diperhatikan dan perlu campur tangan pemerintah. Karena masalah harga sebenarnya bisa ditekan bagaimana komitmen perusahaan kepada petani, dengan melalui kebijakan pemerintah.
Begitupun pembatasan jumlah potongan harga harus mendapat perhatian. Terakhir harus dilakukan pencekan timbangan di pabrik singkong setiap bulannya guna menghindari hal tidak diinginkan seperti kecurangan.
“Masalah harga bahwa lahan pertanian begitu luas di Lamtim harus menjadi ‘PR’ yang banyak bagi pemerintah. Pemerintah harus hadir memberikan stimulus agar merangsang mereka (petani-ed) berproduksi lebih lancar dan harga tetap stabil,”ujarnya.
Sementara Paslon nomor urut 3 Dawam Rahardjo menanggapi jatuhnya komoditi pertanian di Lampung Timur, mereka berjanji akan mengkaji kemungkinan regulasi penerapan harga dasar singkong.
Dengan demikian lanjut Dawam, bisa ditentukan harga standar bagi komoditi singkong. Dia mencontoh petani singkong bisa mengembangkan terobosan sesuai dengan program dan pemerintah tentunya perlu memfasilitasi petani dengan suplayer dan perbankan.
“Jika kami terpilih kami akan mendorong dukungan pembiayaan dan permodalan bagi petani, agar bisa terhubung dengan perbankan,”ujarnya selesai, meskipun masih tersisa waktu sekitar 48 detik lagi.(Kandar)