JAKARTA – Kekinian Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mulai angkat bicara soal impor beras dengan menyebut bak fenomena gunung es yang harus dicari solusinya dengan segera. Kenapa?
“Persoalan impor tidak sesederhana yang dibayangkan, hanya memenuhi angka pasokan atau stok pangan belaka,” ujarnya seperti dikutip konfrensi pers yang disiarkan melalui kanal YouTube Zulhas, Rabu (14/4/2021).
Impor beras menjadi cermin ketidaksiapan dan carut-marut aspek mendasar yakni kebijakan di sisi ketahanan pangan nasional. Ia juga mengaitkan persoalan import beras dengan 23 tahun menyongsong Reformasi.
Pria yang akrab disapa Zulhas menilai, diperlukan perencanaan yang cermat, sistematis, dan terukur agar persoalan ini tidak terulang.
“Para petani harus didukung oleh teknologi terbaik, harga pupuk dikendalikan dan lebih berpihak kepada para petani,” ujarnya.
Dia berpebdapat, akibat isu impor beras besar-besaran beberapa waktu lau, harga gabah sempat anjlok. Padahal, waktu hari raya Lebaran pada tahun ini berdekatan dengan waktu panen raya nasional atau seharusnya memberikan keuntungan bagi para petani.
“Waktu yang baik seharusnya bisa memberikan keuntungan tersendiri untuk para petani. Tapi sayang ditengah suasana tersebut ada pihak yang mengembuskan isu impor beras sehingga membuat harga gabah anjlok dan membuat petani merugi,” ungkapnya.
Namun, Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah memastikan bahwa tidak ada impor beras sampai Juni 2021 dan itu dinilainya cukup melegakan.
Sayangnya, kata Zulhas, harga gabah terlanjur anjlok dan diperlukan penanganan yang tepat agar kembali stabil.