wawainews.id Lamsel – Musim kemarau panjang tahun 2019 disejumlah wilayah Indonesia, sepertinya tidak menghalangi petani di Desa Balinuraga, Kecamatan Way Panji, Kabupaten Lampung Selatan, untuk memanen padi.
Hal tersebut berkat kerja keras petani setempat dalam rangka mendukung program kenaikan produksi padi, jagung dan kedelai (Pajale) di tahun 2019.
Panen raya Padi Hibrida di Desa Balinuraga dirangkaikan dengan pengukuhan Usaha Pelayanan Jasa Alat dan Mesin Pertanian yang selanjutnya disebut (UPJA) Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) setempat oleh Plt Bupati Lamsel, Nanang Ermanto.
Diketahui, UPJA adalah suatu lembaga ekonomi perdesaan yang bergerak di bidang pelayanan jasa dalam rangka optimalisasi penggunaan alat dan mesin pertanian untuk mendapatkan keuntungan usaha baik di dalam maupun di luar kelompok.
“Panen Raya Padi Hibrida di Desa Balinuraga diatas lahan seluas 200 hektar. Sedang luas lahan sawah Kecamatan Way Panji, ada 1015 Hektar. Sistem kesuksesan panen raya ini berkat bantuan sumur bor,”kata Kuncara, Kepala UPTD Pertanian, Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, Lamsel, Kamis (19/9/2019).
Menurutnya, perhektar lahan yang ditanam padi Hibrida mampu menghasilkan gabah seberat 7 ton. Sementara harga jual untuk gabah panjang saat ini berkisar di harga Rp5100/Kilogram, untuk gabah pendek Rp4800/Kilogram.
Dikatakan bahwa Panen Raya Padi Hibrida di Way Panji adalah panen perdana. Bulan depan sesuai jadwal di wilayah setempat akan kembali memanen padi dengan luas areal mencapai 600 hektaran.
Ketua Gapoktan Duta Tani Makmur, Desa Balinuraga, Wayan Wase, mengakui terlaksanakan Panen Raya Padi Hibrida di desanya, berkat kerjakeras petani selama tiga bulan terakhir ditengah kemarau yang sedang melanda wilayah Lampung Selatan.
“Mengundang Bupati bentuk syukur, dan ingin beliau mengukuh UPJA Gapoktan Balinuraga,”jelas Wayan.
Plt Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto, mengapresiasi semangat petani di Desa Balinuraga. Dia mengaku heran ditengah musim kemarau tapi di Desa Balinuraga bisa melakukan panen raya padi.
“Ini luar biasa semangat petani, dan harus menjadi percontohan di tempat lain melalui semangat baja dan kerja keras maka bisa terwujud panen raya ditengah musim kemarau seperti sekarang ini,”tandas Nanang.(Saman)