LAMPUNG – Jelang panen raya, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, meminta para petani di Desa Adipuro, Trimurjo, Lampung Tengah, tak langsung menjual hasil panen berupa gabah kepada para pedagang atau tengkulak.
Pesan itu, untuk mengantisipasi terjadinya kenaikan harga di pasaran yang akan menjadi pemicu inflasi serta menghindari monopoli oleh para tengkulak.
“Saya minta agar kelompok-kelompok tani membentuk koperasi melalui program e-KPB untuk menampung hasil panen agar para petani memiliki kemandirian serta dapat lebih menyejahterakan para anggotanya,”ungkap Arinal saat bersilaturahmi di Desa Adipuro, Trimurjo, Lampung Tengah, Kamis (14/3/2024).
Diketahui bahwa saat ini para petani di Adipuro, Lampung Tengah diperkirakan sekitaran tiga minggu kedepan setelah idul fitri akan memasuki masa panen raya.
Berdasarkan paparan Kementerian Pertanian RI pada Rakor Pengendalian Inflasi di Jakarta (04/03/2024), disampaikan bahwa Provinsi Lampung masuk dalam 10 Provinsi dengan produksi beras tertinggi dengan perkiraan produksi bulan Maret 2024 sebanyak 127,42 ribu ton.
Untuk bulan April 2024, perkiraan produksi sebanyak 363,63 ribu ton. Hal itu sebagaimana dilansir dari Dinas Diskominfotik Lampung melalui laman resmi Pemprov Lampung.
Dalam upaya pengendalian inflasi khususnya komoditi beras, Gubernur telah menerbitkan Surat Edaran Nomor 23 Tahun 2024 Tentang Pengawasan dan Pengendalian Distribusi Gabah dalam rangka Pengendalian Inflasi di Provinsi Lampung.***