TASIKMALAYA – Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum melakukan audiensi dengan Paguyuban Peternak Ayam Ras Petelur Kabupaten Tasikmalaya di Aula Pendopo Lama Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (30/6/20).
Lewat audiensi tersebut, perwakilan peternak ayam ras petelur di Kabupaten Tasikmalaya menyampaikan beberapa kesulitan yang dihadapi, di antaranya harga telur yang tidak stabil membuat biaya produksi terganggu, adanya telur infertil di pasaran, hingga sulitnya menyalurkan telur ke luar Kabupaten Tasikmalaya karena dampak pandemi COVID-19.
Selain itu, para peternak ayam ras petelur mengeluhkan adanya monopoli dan permainan harga sehingga membuat peternak mendapatkan keuntungan yang kecil.
Kang Uu mengatakan, Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan terus berupaya meningkatkan kesejahteraan para peternak ayam ras petelur termasuk di Kabupaten Tasikmalaya.
Salah satunya, lewat bantuan ayam pullet (siap bertelur), pakan, dan obat-obatan kepada para peternak ayam ras petelur. Meski begitu, Kang Uu meminta paguyuban harus dibentuk secara formal untuk memudahkan penyaluran bantuan tersebut.
“Tahun depan, pemerintah akan berikan bantuan khusus kepada Kabupaten Tasikmalaya berupa 20 ribu pullet, pakan selama tiga bulan, dan obat-obatan. Diharapkan, bantuan ini bisa mendongkrak produksi,” kata Kang Uu.
“Tapi, tetap harus dibangun sebuah paguyuban yang memiliki legalitas formal untuk menerima bantuan ini dan memfasilitasi antara Pemprov Jabar dengan peternak telur di Kabupaten Tasikmalaya,” tambahnya.
Dalam audiensi ini, Kang Uu juga menjelaskan bahwa para peternak ayam ras petelur masih memiliki peluang tinggi di Jabar. Pasalnya, dari 100 persen kebutuhan telur warga Jabar atau sekitar 188 ribu ton, baru terpenuhi kurang lebih 37 persen.
“Pemerintah butuh sekali pengusaha telur di Jabar untuk memenuhi kebutuhan telur masyarakat agar uang di Jabar tetap beredar di Jabar. Saat ini dari 100 persen, baru terpenuhi 37 persen, sisanya dari provinsi lain,” ucap Kang Uu.
“Jika (bantuan) dianggap bagus dan mampu meningkatkan produksi telur di Jabar, kenapa tidak kami akan berikan bantuan lagi kepada Kabupaten Tasikmalaya,” tuturnya.
Kang Uu pun menegaskan, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan terutama di bidang peternak ayam ras petelur juga sudah dan akan terus menggulirkan berbagai program di 2020, khususnya untuk wilayah Priangan Timur (Garut-Ciamis-Tasikmalaya).
“Untuk meningkatkan produksi telur dan daging ayam, sudah disediakan berbagai program dan untuk menambah permodalan, bisa melalui KUR (Kredit Usaha Rakyat) yang bunganya hanya 6 persen dan plafon kredit bisa mencapai Rp500 juta,” ujar Kang Uu.(Handi)