Scroll untuk baca artikel
Pertanian

Petani Lampung Didorong Budidaya Lada Organik

×

Petani Lampung Didorong Budidaya Lada Organik

Sebarkan artikel ini

LAMPUNG – Dalam rangka meningkatkan nilai tambah produk lada di Lampung, Dewan Rempah Indonesia (DRI) mendorong petani untuk membudidayakan lada organik.

“Lada organik ini cukup berpotensi sebab pasarnya pun masih luas, jadi bila ada pengembangan lada organik ini bisa mendapatkan pendapatan yang lumayan banyak,” ujar Ketua Dewan Rempah Indonesia, Untung Sugiyatno, saat dihubungi di Bandarlampung, Sabtu.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Ia mengatakan di Provinsi Lampung telah ada sejumlah tempat yang petaninya membudidayakan lada organik, seperti di Lampung Timur.

“Di Margatiga Kabupaten Lampung Timur sudah ada yang mengembangkan lada organik, namun belum banyak karena agak sulit pembudidayaannya,” katanya.

BACA JUGA :  Berkunjung ke Pesawaran, Gubernur Sosialisasikan Kartu Petani Berjaya

Menurutnya, pembudidayaan lada organik tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama dimana pada tahun pertama penanaman lada produktivitas belum terlampau banyak dan baru terlihat di ketiga hingga seterusnya produksi akan berangsur naik.

“Karena pemupukan hingga perawatan semua menggunakan bahan organik, maka lada baru bisa berproduksi banyak di tahun ketiga, namun hasilnya akan lebih mahal dibanding lada biasa,” ucapnya.

Dia menjelaskan dengan adanya peluang budidaya tersebut petani di Lampung dapat memanfaatkan peluang tersebut guna menunjang kesejahteraan dan menggeliatkan budidaya lada Lampung.

“Memang lada ini cukup rumit pemeliharaannya dari bibit harus baik, lalu perlakuan teknis, pasca panen juga harus terpantau, setelah itu kualitasnya pun harus dijaga agar layak untuk dijual domestik ataupun ekspor,” ucapnya.

BACA JUGA :  Petani Tanggamus Kesulitan Pupuk Subsidi, PPL Beri Jawaban Begini

Diketahui dengan luas area lada Lampung sebanyak 46.847 hektare Lampung memproyeksikan pada tahun 2022 produktivitas komoditas andalan Lampung tersebut dapat bertumbuh hingga total 15.819 ton. Saat ini produksi perhektare hanya 0,7 kuintal. (Ant)