BEKASI – Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sudah dimulai di wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Tapi kondisi sarana dan prasarana di SD Negeri 04 Sumberjaya, Tambun Selatan sangat memprihatinkan bahkan gedung hampir roboh masih dipakai untuk belajar.
Buruknya bangunan SD Negeri Sumberjaya 04 di Tambun Selatan itu, mendapat sorotan dari Forum Komunikasi Masyarakat Peduli Bekasi (FKMPB) dengan langsung turun meninjau langsung ke lokasi untuk di laporkan ke Wakil Ketua DPRD dan Pemkab Bekasi.

“SD Negeri 04 Sumberjaya hanya tinggal tunggu waktu lagi saja. Harusnya ini bisa jadi prioritas segera dilakukan perbaikan. Jangan sampai ada korban dulu baru mendapat perhatian dari Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi”ungkap Eko Setiawan, setelah melihat langsung kondisi sekolah tersebut, Senin (27/9/2021).
FKMPB sangat menyayangkan di wilayah Tambun Selatan sebagai wilayah yang cukup padat dan perkotaan masih ditemukan bangunan sekolah yang bobrok luput dari perhatian. Kondisi itu memerlukan sentuhan segera mungkin untuk memberi kenyamanan dalam proses belajar mengajar.
Bangunan tembok yang telah retak melengkung, plafon yang hancur, dan lantai terkelupas dan kayu-kayunya pun sudah lapuk. Tapi uniknya ada satu WC Sultan di lokasi tersebut membuat kondisi gedung sekolah dan WC cukup jomplang.
“Bangunan Sekolah SDN 04 Sumberjaya sangat membahayakan bagi peserta didik. Sekolah itu juga dari sejak pembangunan belum tersentuh perawatan. Sekarang puing dari pecahan lantai gedung yang mengelupas berserakan di halaman sekolah,”ujar Eko.
Eko mendesak para anggota DPRD Kabupaten Bekasi, dan Pj. Bupati Bekasi turun ke SDN 04 Sumberjaya, Tambun Selatan agar melihat kondisi gedung sekolah. Karena semua sudha tidak layak dan memerlukan perhatian khusus.
“FKMPB Perduli menyikapi terkait bangunan sekolah yg hampir roboh. FKMPB Meminta perhatian khusus kepada dinas pendidikan dan di sampaikan juga melalui M.Nuh Wakil Ketua DPRD Bekasi untuk segera mengambil inisiatif mengingat sangat memprihatinkan dan membahayakan siswa yg sedang belajar,”tegas Eko.