Lampung

Ngaku Setor ke Oknum, Pengecor BBM di SPBU Sekampung Bebas Kuras Pertalit

×

Ngaku Setor ke Oknum, Pengecor BBM di SPBU Sekampung Bebas Kuras Pertalit

Sebarkan artikel ini

WAWAINEWS.ID – Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 24.343.144 di Jalan Raya Sekampung, Kabupaten Lampung Timur diduga melayani pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) menggunakan jerigen dalam jumlah besar tanpa surat izin dan alasan jelas.

Hal tersebut berdampak kerap terjadinya kekosongan BBM jenis pertalite di SPBU 24.343.144 di Sekampung yang lebih dikenal dengan nama Pom ‘Dodo’.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Kodisi itu sudah lama terjadi dan membuat banyak pengguna kendaraan kecewa saat datang ke SPBU untuk mengisi BBM terutama jenis Pertalite.

Setelah ditelusuri ternyata biangkeroknya ada di Desa Sidodadi, diduga jadi gudang untuk menyimpan BBM hasil ‘ngecor’ secara ilegal.

BACA JUGA :  BI Lampung Tanam Mangrove Bersama Jurnalis di Lamsel

Di desa Sidodadi ditemukan satu rumah yang terdapat puluhan derigen berisi Pertalite dan beberapa orang yang sedang sibuk mengangkut derigen berisi BBM bersubsidi menggunakan sepeda motor.

Perhatian, Tiga Jenis BBM Ini Tak Boleh Diperjualbelikan Mulai 2023

Pemilik Rumah tempat penyimpanan puluhan derigen BBM Subsidi dari hasil pengecoran di Pom Dodo itu ketika  dikonfirmasi membuat pengakuan mencengangkan.

Dia menyebut diri adalah saudara dari Edi yang bekerja sebagai pengurus SPBU di Sekampung tersebut.

Tak hanya itu dia pun mengakui bahwa Pertalite itu berasal dari Pom Dodo dari hasil mengecor yang dikoordinir saudaranya bernama Edi.

Lebih mencengangkan lagi sang pemilik rumah yang ditemui di lokasi yang terdapat banyak derigen berisi BBM jenis Pertalite hasil pengecoran ilegal itu mengaku bahwa aktivitas mereka itu setor ke oknum ‘polisi’ yang menggunakan mobil Patroli.

BACA JUGA :  Gondol Uang 11,8 Juta, Spesialis Bobol Apotek di Pringsewu Diringkus

1,3 Juta Penerima BLT BBM Terdeteksi Salah Sasaran

Dia mengaku setor Rp20 ribu/perorang. Jumlah pengecor di SPBU Sekampung tersebut diakuinya hampir ada 50 orang. Namun dia mengakui tidak mengetahui nama polisinya hanya menyebut kerap menggunakan mobil patroli.