TANGGAMUS – Kamera jebak atau camera trap yang dipasang oleh KPH Batutegi dan Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia (IARI) berhasil menangkap gambar Kambing hutan Sumatera (Capricornis Sumatraensis) berwarna hitam di kawasan Hutan Lindung Batutegi, Tanggamus.
Kambing Hutan tersebut merupakan salah satu satwa langka yang tersebar di Semenanjung Malaka yang meliputi Malaysia dan Thailand, juga Indonesia.
Tangkapan kamera jebak KPH Batutegi itu terjadi pada 14 Agustus 2023, di Resort Batulima Blok Inti KPH Batutegi, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung (-5.282340o , 104.581250o).
Hal itu tentunya menambah jumlah temuan satwa eksotis ini menjadi total 3 kali selama pemasangan kamera jebak di tahun 2022-2023.
Sebelumnya tim gabungan menemukan spesies kambing-hutan ini pada 14 Juli 2022 dan 4 November 2022.
Kambing-hutan sumatera yang teramati pada 14 Agustus 2023 (Tanggal pada foto tidak sesuai) (YIARI)
Kambing Hutan Sumatera itu menjadi salah satu satwa yang kategori rentan (vulnerable) dalam Red List International Union for Conservation of Nature (IUCN) atau Uni Internasional untuk konservasi alam ini bisa hidup pada ketinggian 200 hingga 3000 mdpl, hutan hujan, semak-semak, daerah bebatuan, hingga puncak pegunungan.
Di Hutan Lindung Batutegi sendiri, spesies kambing ini ditemukan pada ketinggian 1400 sampai 1700 mdpl di ekosistem hutan bervegetasi rapat serta hutan primer.
Kambing-hutan sumatera berstatus dilindungi sebagaimana dalam PP No.7 Tahun 1999 dan Permenlhk 106/2018.
Jenis satwa ini juga masuk ke dalam Appendiks I CITES yang menandakan bahwa spesies ini dilarang untuk diperdagangkan di kancah internasional. Selain perdagangan dan perburuan satwa liar, satwa liar ini juga terancam oleh perambahan hutan.