BATAM – Kepala BP Batam memastikan persoalan suplai distribusi air bersih di komplek Perumahan Putra Jaya, Tanjung Uncang, segera terealisasi.
Hal tersebut disampaikan langsung Kepala BP Batam Muhammad Rudi usai menemui langsung massa aksi pada Kamis 19 September 2024.
Rudi, didampingi oleh Anggota Bidang Pengusahaan BP Batam, Wan Darussalam, Direktur Badan Usaha SPAM Batam, Denny Tondano, dan Direktur PT Air Batam Hilir (ABHi), Mujiaman Sukirno, mendengarkan aspirasi warga di gerbang masuk BP Batam.
Setelah aksi tersebut, perwakilan warga diundang untuk berdialog bersama Muhammad Rudi di Marketing Center BP Batam guna membahas langkah-langkah konkret dalam menyelesaikan masalah pasokan air bersih yang sudah berlangsung cukup lama.
Direktur Utama PT ABHi, Mujiaman Sukirno, menjelaskan bahwa untuk mengatasi masalah ini, PT ABHi dan SPAM Batam telah memulai proses pemasangan mini booster guna meningkatkan aliran air ke seluruh cluster di Perumahan Putra Jaya.
“Pemasangan mini booster ini diharapkan selesai pada Selasa (24/9/2024). Setelah itu, air akan mulai mengalir dari pukul 21.00 hingga 05.00 WIB,” kata Mujiaman.
Sebagai solusi jangka panjang, Mujiaman menambahkan bahwa pihaknya akan membangun Water Treatment Plant (WTP) di Waduk Tembesi dan Duriangkang, yang ditargetkan rampung pada Desember 2024. “Dengan selesainya pembangunan WTP ini, kebutuhan air bersih di Tanjung Uncang akan terpenuhi secara menyeluruh,” jelasnya.
Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, mengapresiasi langkah dan komitmen PT ABHi dalam menyelesaikan masalah ini, namun ia menekankan pentingnya penyelesaian tepat waktu sesuai kesepakatan warga.
“Saya berharap PT ABHi dapat menyelesaikan pemasangan mini booster dan pembangunan WTP sesuai jadwal yang telah disepakati. Selain itu, saya juga mengimbau kepada warga untuk tetap menjaga keamanan dan ketertiban selama proses ini berlangsung,” ujar Rudi.
Rudi juga meminta warga untuk tidak ragu dalam memberikan informasi terkait proses pemasangan mini booster yang sedang berlangsung, agar semua pihak dapat mengawasi bersama.
“Kita harus mengawal proses ini bersama-sama demi kepentingan kita semua,” tutupnya. ***