Zona Bekasi

Polemik Terkait Pengoperasian BISKITA Mantan Ketua Organda: Jangan Ditarik ke Politik

×

Polemik Terkait Pengoperasian BISKITA Mantan Ketua Organda: Jangan Ditarik ke Politik

Sebarkan artikel ini
Ratusan Sopir Angkot K-11 di Kota Bekasi gelar aksi menolak pengoperasian puluhan armada BISKITA dengan rute Vida-Summerecon, yang dilaunching hari ini Kamis 29 Februari 2024
Ratusan Sopir Angkot K-11 di Kota Bekasi gelar aksi menolak pengoperasian puluhan armada BISKITA dengan rute Vida-Summerecon, yang dilaunching hari ini Kamis 29 Februari 2024

BEKASI – Polemik pengoperasian BISKITA dengan Angkot karena menggratiskan tarif selama 8 bulanan mendapat respon dari Mantan Ketua Organda dengan menegaskan untuk tidak ditarik ke ranah politik.

“BISKITA, jadi program Kementerian Perhubungan di wilayah seputaran Jabodetabek. Jadi, tidak hanya di Kota Bekasi saja, tapi ada di Bogor, Depok dan lainnya,”ujar Ahmad Juaini, mantan Ketua Organda kepada Wawai News, Jumat 4 Oktober 2024.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Sementara jelasnya untuk di wilayah Kota Bekasi, koridor yang digunakan untuk BISKITA menggunakan jalur Bus Transaptriot yang sudah ada sejak 2019 lalu seperti dari Vida – Summerecon atau sebaliknya dulu di Launching oleh Tri Adhianto selaku Wakil Wali Kota Bekasi.

BACA JUGA :  Dishub Kota Bekasi Tilang Elf Angkutan Karyawan Karena Ngetem di Trayek 45

Menurut dia, saat Bus hibah Transaptriot diterima oleh Pemko Bekasi, sempat kebingungan untuk mengoperasikan. Sehingga oleh PDMP dan Organda saat itu dicarikan solusi dengan menggandeng pihak ketiga dalam hal ini swasta untuk membiayai pengoperasiannya.

“Makanya saat beroperasi bus transaptriot langsung ada tarifnya. Itu karena untuk biaya driver dan perawatan Bus,”ungkap Ahmat Juaini, menyebut karena covid bus berhenti beroperasi.

Kemudian setelah covid selesai, bus Trans Patriot berhenti total. Sehingga jalur tersebut diambil alih oleh BISKITA untuk koridor VIDA -Summercon atau Rawa Panjang dan gratis tanpa tarif untuk penumpang.

“Nah, gratis itu disubsidi pusat untuk operasional BISKITA sesuai program di seluruh Indonesia. Jika itu dihentikan tentu yang kena Pemko Bekasi,”ujar.

BACA JUGA :  100 Pelajar SMAN 14 Bekasi Disasar Bawaslu

Diakuinya pada saat uji coba disampaikan gratis selama 6 bulan. Kemungkinan setelah tenggat waktu 6 bulan sepertinya belum bisa diambil tarif karena belum memadai.

Persoalan BISKITA Jangan Dibawa ke Ranah Politik.

Dalam kesempatan itu mantan Ketua Organda Kota Bekasi lebih lanjut meminta terkait persoalan Trayek angkutan Kota untuk tidak ditarik ke ranah politik.

“Persoalan angkutan dan transportasi lainnya Tri Adhianto mantan Wali Kota Bekasi tentu lebih paham dan berpengalaman. Apa lagi diketahui bahwa sopir angkot juga saat ini banyak ikut perkembangan zaman banyak yang beralih ke online,”tukas dia.

Namun demikian dia tetap mendukung bagaimana pemerintah bisa memikirkab kelanjutan awak Angkutan Kota di Kota Bekasi. Jangan sampai dihilangkan tapi dicarikan solusi. Karena saat ini penumpang sendiri yang memilih transportasi.

BACA JUGA :  Ketua Organda: Video Tudingan Petugas Retribusi Pungli, Rusak Nama Baik Organisasi

“BISKITA ini adalah program dengan tujuan untuk mengurangi kemacetan dan polusi di perkotaan,”ujar Ahmat Juaini  mengaku dirinya cukup konsen di angkutan darat.

Dia pun meminta Organda Kota Bekasi sekarang bisa menjadi penyambung dan perpanjangan tangan dari sopir angkutan dan pemerintah jangan memperkeruh suasana apa lagi masuk di bawa ke ranah politik.

Terakhir Ahmat Juaini menegaskan dirinya telah mewakafkan hidup buat Angkutan Darat Kota Bekasi.***