Lintas Daerah

Bencana Sukabumi Dilaporkan Tiga Korban Meninggal dan Empat Masih Dalam Pencarian

×

Bencana Sukabumi Dilaporkan Tiga Korban Meninggal dan Empat Masih Dalam Pencarian

Sebarkan artikel ini
Banjir bandang melanda Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, hari ini (4/12/2024), akibat luapan Sungai Cikaso dan Cibening.
Banjir bandang melanda Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, hari ini (4/12/2024), akibat luapan Sungai Cikaso dan Cibening.- foto dok

SUKABUMI – Jumlah korban yang meninggal dalam peristiwa bencana pergerakan tanah di wilayah Kabupaten Sukabumi dilaporkan sebanyak tiga orang.

Masih ada empat orang yang masih dalam tahap pencarian hingga saat ini. Dengan jumlah warga terdampak sebanyak 103 kepala keluarga dan data masih terus diupdate.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Penjabat Gubernur Jabar Bey Machmudin meninjau beberapa lokasi bencana akibat hujan deras berkepanjangan di Kabupaten Sukabumi, Kamis (5/12/2024).

Titik pertama yang ditinjau oleh Bey Machmudin yaitu di Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar yang mengalami pergerakan tanah. Ia menyebut akan memfokuskan pada evakuasi keselamatan warga.

“Kami meninjau dari Desa Sukamaju Kecamatan Cikembar, yang pertama fokus pada evakuasi (keselamatan) warga dan kedua adalah fokus juga pada transportasi yang terputus baik oleh longsor maupun ada beberapa jalan jembatan yang terputus itu fokus dulu,” ujar Bey Machmudin.

BACA JUGA :  UMP 2024 Jawa Barat Naik Rp70.825, UMK Kabupaten dan Kota di Jabar Diumumkan 30 November 2023

Menurut Bey, pendistribusian logistik baik makanan, minuman, dan pakaian akan terus dilakukan ke daerah-daerah yang terisolasi oleh bencana. Apabila jalannya terputus, maka akan menggunakan kapal-kapal dan hal itu sudah dilakukan.

“Dan logistik kepada daerah-daerah yang terisolasi itu bisa melalui kapal, walaupun misalnya darat terputus melalui kapal itu sudah dilakukan, dan posko utama kami ada di Palabuhanratu,” jelas Bey.

Bagi rumah warga yang mengalami pergerakan tanah, Bey tengah meminta pihak PVMBG untuk melakukan analisis agar yang diutamakan adalah keselamatan warga.

“Kami tentu mengutamakan keselamatan warga, jadi warga tetap di tempat pengungsi, kami akan meminta PVMBG untuk menilai lokasi ini apakah memang sudah tidak layak dihuni, kalaupun sudah tidak layak harus direlokasi. Relokasi ada beberapa alternatif tadi, kami akan berusaha ke PTPN untuk relokasi ini,” ungkapnya.

BACA JUGA :  Kasus Pemerkosaan di Pesantren, Publik Diminta Empati pada Psikis Korban

Selain itu, mengenai pemulihan listrik, Bey melaporkan tim PLN terdiri dari 300 orang sudah bekerja 24 jam untuk memperbaiki kerusakan. Namun tetap keselamatan petugas menjadi prioritas yang utama.

“Tapi tetap keselamatan mereka jadi utama melihat kondisi kalau tidak hujan mereka akan terus bekerja kalau hujan mereka akan berhenti karena keselamatan mereka juga harus kita utamakan,” tandasnya.

Selepas meninjau bencana pergerakan tanah di Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar, Bey Machmudin mengunjungi lokasi banjir tepatnya di Puskesmas Palabuhanratu.

Selanjutnya, Bey meninjau jalur Sabuk Loji-Palangpang akses menuju Geopark Ciletuh yang terputus akibat longsor dan jembatan yang ambruk.

Ditemui seusai meninjau jembatan yang ambruk, Bey menyebut akan melakukan penanganan pengerjaan jembatan secara paralel di tiga titik dengan durasi pengerjaan selama 1,5 setengah bulan.

BACA JUGA :  Gempa Bumi M 5.7 Guncang Kepulauan Mentawai

“Ini jalan penanganan sendiri butuh proses satu setengah bulan ya, ini ada tiga titik. Satu setengah bulan bersama paralel pengerjaan,” ungkapnya.

“Yang pertama kita informasikan bahwa jalan sini (akses menuju Geopark Ciletuh) terputus dan ada alternatif melalui (jalur) pertigaan Waluran,” pungkas Bey. ***