Kota Bekasi – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Bekasi menggelar Evaluasi Tingkat Partisipasi Masyarakat kota Bekasi Pada Pemilihan 2024 Kota Bekasi 2024 di Hotel Amarosa, Jum’at kemarin (14/3/2025).
Komisioner Bawaslu Kota Bekasi, Choirunnisa Marzoeki, menyampaikan bahwa evaluasi ini melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah melalui Kesbangpol dan Kemendagri, lembaga pendidikan, organisasi masyarakat (Ormas), serta kelompok rentan seperti penyandang disabilitas.
“Pendidikan politik bukan hanya tugas Bawaslu dan KPU, tetapi juga pemerintah, sekolah, kampus, serta Ormas dan LSM. Bahkan media pun berperan dalam memberikan informasi yang mengedukasi masyarakat,” kata Teh Nisa, sapaannya.
Ia juga menyoroti rendahnya partisipasi pemilih di Kota Bekasi yang hanya mencapai 55 persen dari total 1,8 juta pemilih.
Menurutnya, ada berbagai faktor yang menyebabkan rendahnya angka tersebut, termasuk tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemimpin serta masalah administratif seperti pemilih yang pindah domisili atau tidak menerima undangan memilih.
Teh Nisa juga menekankan bahwa meskipun tahapan pemilu telah usai, upaya pendidikan politik harus tetap berjalan.
“Bawaslu bersama KPU akan terus mengawal demokrasi, termasuk melalui media sosial untuk menyebarluaskan informasi terkait pemilu dan demokrasi,” ucapnya.
Selain itu, Teh Nisa juga menyoroti peran media dalam menjaga netralitas dan memberikan edukasi politik yang objektif kepada masyarakat.
Kritik terhadap media yang dianggap terpecah belah dan berpihak juga menjadi salah satu poin dalam evaluasi ini.
Dengan adanya diskusi ini, diharapkan berbagai pihak dapat bekerja sama meningkatkan kesadaran politik masyarakat guna memperbaiki tingkat partisipasi dalam pemilu mendatang.