Scroll untuk baca artikel
Zona Bekasi

Kontroversi Muscab HIPMI Bekasi, Kubu GDM Minta Diulang

×

Kontroversi Muscab HIPMI Bekasi, Kubu GDM Minta Diulang

Sebarkan artikel ini
Bakal Calon Ketum HIPMI Kota Bekasi, Gandhy Mohamad bersama Tim saat Ungkap Dugaan Keberpihakan Panitia pada Calon Lain, Foto: Rocky

BEKASI – Musyawarah Cabang (Muscab) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Bekasi diwarnai protes karena dianggap janggal dan ada upaya penjegalan kandidat oleh panitia.

Kontroversi tersebut, membuat kubu atau tim pemenangan Gandhi Dwiki Mohamad alias GDM meminta seluruh proses Muscab Hipmi Kota Bekasi diulang dari awal.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Mereka menyampaikan permintaan itu dalam pertemuan bersama pengurus Hipmi Kota Bekasi, perwakilan Steering Committee (SC), dan Hipmi Jawa Barat.

Ketua tim pemenangan, Qodri Ramadhan, mengatakan pertemuan digelar di salah satu rumah makan di Pekayon, Bekasi.

Ia mengklaim pertemuan itu menghasilkan kesepakatan untuk membuka kembali pendaftaran bakal calon ketua umum.

Tim Pemenang GDM

“Dalam pertemuan itu kami diberi ruang untuk berdiskusi dan akhirnya muncul kesepakatan untuk dilakukan pendaftaran ulang dari awal. Kami pun telah menyiapkan dan menyerahkan berita acara kepada pihak SC. Rencananya, redaksi dokumen tersebut akan dirapikan dan dikirim ke Hipmi Jabar,” kata Qodri, Jum’at (2/5/2025).

Qodri menyebut gejolak bermula saat Gandhi Dwiki dinyatakan tidak lolos verifikasi pada 28 April. Saat itu, SC menyatakan keputusan tidak bisa diganggu gugat, meski Sekretaris Umum Hipmi Kota Bekasi ikut menyaksikan prosesnya.

“Pernyataan SC tersebut justru bertolak belakang dengan pernyataan Ketum Hipmi di media, yang menyarankan agar pihak yang merasa keberatan bisa berkirim berkas dan berdiskusi. Jika jalur komunikasi ini dibuka sejak awal, saya yakin tidak akan terjadi gejolak seperti sekarang,” ucapnya.

Ia juga menilai proses pengguguran janggal karena panitia tetap menerima formulir dan uang pendaftaran.

“Kalau memang kami dianggap melewati masa pendaftaran, seharusnya panitia menolak dengan tegas pengambilan dan pengembalian formulir, termasuk pembayaran. Tapi justru kami diingatkan dan ditagih untuk membayar,” ujarnya.

Tim Gandhi mendesak agar seluruh rangkaian Muscab diulang. Mereka menilai panitia tidak profesional dan keputusan yang sudah diambil bisa merugikan pihak lain.

Hal senada disamapaikan Sefria Hotman, dari tim pemenangan, yang juga meminta Muscab dihentikan sementara.

“Dari kejadian ini terlihat jelas adanya ketidaktegasan dari panitia. Maka kami meminta proses Muscab dihentikan karena masih berproses dan menunggu tanggapan resmi dari Hipmi Jabar, agar suasana tetap kondusif,” jelasnya.

Panitia Muscab Akui Tahap Belajar

Sebelumnya, Panitia Musyawarah Cabang (Muscab) III HIPMI Kota Bekasi memberi klarifikasi terkait tudingan tak netral. Ketua Steering Committee (SC), Faris Diffyarton, menegaskan semua proses telah dijalankan sesuai aturan yang telah ditetapkan dan didampingi HIPMI Jawa Barat.