Scroll untuk baca artikel
AdvertorialParlementaria

Gagasan Humanis Dewan PDIP di Tengah Ancaman Kenakalan Remaja Berupa Ruang Kreatif

×

Gagasan Humanis Dewan PDIP di Tengah Ancaman Kenakalan Remaja Berupa Ruang Kreatif

Sebarkan artikel ini
Agus Boyo (tengah) anggota DPRD Kota Bekasi dari Fraksi PDIP periode 2024-2029 - foto doc
Agus Boyo (tengah) anggota DPRD Kota Bekasi dari Fraksi PDIP periode 2024-2029 - foto doc

KOTA BEKASI –Angka kenakalan remaja seperti tawuran, penyalahgunaan narkoba, hingga kriminalitas yang melibatkan anak muda di Kota Bekasi mendapat respon positif anggota DPRD Kota Bekasi dengan gagasan humanis berupa ruang kreatif bagi pemuda.

Adalah Agus Boyo, anggota dewan dari Fraksi PDI Perjuangan, yang menawarkan pendekatan humanis, menciptakan ruang-ruang kreativitas bagi pemuda di Kota Patriot.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Bagi Agus, akar dari banyaknya aksi negatif di kalangan remaja bukan hanya karena pengaruh lingkungan, tetapi dampak dari minimnya ruang untuk menyalurkan energi dan potensi mereka secara positif.

“Mereka itu butuh perhatian dari kita (pemerintah). Kita harus peka terhadap kebutuhan mereka. Kalau tidak ada ruang untuk berekspresi, mereka akan mencari pelampiasan di tempat yang salah,” ujar Agus saat ditemui usai menghadiri rapat komisi, Rabu (11/6/2025).

BACA JUGA :  Guru di Bekasi Bersyukur, Kasus Sunat Dana Sertifikasi Terungkap

Menariknya, gagasan ruang kreatif yang ditawarkan Agus tidak terpaku pada pembangunan fisik semata. Ia menekankan pentingnya kegiatan sosial dan kultural sebagai alternatif ruang ekspresi bagi generasi muda.

“Ruang kreatif bukan berarti harus bangun gedung. Bisa kok mulai dari kegiatan kecil seperti diskusi, komunitas hobi, atau ngopi bareng yang digagas RT, RW sampai Wali Kota. Intinya adalah kehadiran dan perhatian kita kepada mereka,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Agus juga menyampaikan keprihatinannya terhadap peredaran Pil G, obat terlarang yang marak dikonsumsi remaja demi efek berani saat tawuran.

Menurutnya fenomena tersebut sebagai bom waktu sosial yang mengancam ketenangan masyarakat.

“Pil G itu banyak digunakan anak-anak buat cari keberanian, tapi sayangnya dipakai untuk hal yang destruktif. Ini membuat keresahan. Forkopimda harus bergerak cepat memberantas peredarannya,” tegasnya.

BACA JUGA :  Keseruan Hadirnya Bobon Santoso Chef Ternama Acara Masak Besar di Lomba Cipta Menu oleh DKPPP Kota Bekasi

Gagasan ini bukan hanya kritik, tetapi juga ajakan. Agus menginginkan adanya kolaborasi lintas sektor, mulai dari pemerintah, aparat keamanan, hingga tokoh masyarakat untuk bersama-sama menciptakan ekosistem yang mendukung kreativitas pemuda.

Baginya, investasi pada ruang kreativitas adalah investasi pada masa depan kota.

“Daripada kita sibuk menindak, lebih baik kita sibuk menyediakan. Sediakan ruang, maka mereka akan menunjukkan kualitas terbaiknya,” tutupnya.***