JAKARTA – Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer alias Noel ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam sebuah operasi tangkap tangan (OTT) pada Rabu (20/8/2025) malam.
Kasusnya? Dugaan pemerasan terhadap perusahaan dalam urusan sertifikat K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja). Ironis: mengurus “keselamatan” malah jadi ajang “merampas keselamatan” duit perusahaan.
“Benar,” kata Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto, Kamis (21/8/2025), singkat. Saking singkatnya, hampir mirip ucapan juru bicara grup musik yang membenarkan gosip bubar.
KPK mengamankan lebih dari 10 orang, bahkan menurut bocoran aparat hukum, jumlahnya bisa tembus 20 orang. Artinya, ini bukan lagi OTT, tapi sudah kayak rombongan study tour ke gedung KPK.
Selain Noel, ada juga pejabat eselon II yang ikut terangkut. Karena korupsi di negeri ini memang jarang sendirian; selalu kompak, ibarat paket hemat: “Buy One Get Many.”
Immanuel Ebenezer sendiri dikenal sebagai mantan aktivis 98 dan loyalis Jokowi. Dari “berjuang melawan rezim” jadi “tersandung izin sertifikat.” Sepertinya perjalanan idealisme bisa lebih cepat rusak daripada masa berlaku SIM.
KPK punya waktu 1×24 jam untuk menentukan status Noel. Tapi publik tahu, dalam OTT-OTT begini, jarang ada ending bahagia. Paling banter, judulnya nanti: “Dari Aktivis ke Wamen, Lalu ke Tahanan.”***