Scroll untuk baca artikel
Lingkungan HidupZona Bekasi

Pemkot Bekasi Tindak Tegas Pembuang Limbah ke Sungai Ciliwung: “Ini Sungai, Bukan Septic Tank Raksasa!”

×

Pemkot Bekasi Tindak Tegas Pembuang Limbah ke Sungai Ciliwung: “Ini Sungai, Bukan Septic Tank Raksasa!”

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi pembuangan limbah tinja di Kali Ciliwung - foto doc

KOTA BEKASI – Pemerintah Kota Bekasi menanggapi video viral sebuah truk tangki sedot WC dengan gagah berani membuang isi perutnya ke Sungai Ciliwung dari atas Jembatan Tol Cijago.

Alih-alih ke Instalasi Pengelolaan Air Limbah Domestik (IPALD) Bantargebang, sopir truk malah memilih “jalan pintas” langsung curahkan isi tangki ke sungai. Murah, cepat, dan tentu saja bikin warga sekitar “gratis” kebagian aroma terapi yang tak pernah mereka pesan.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Plt Kepala DLH Kota Bekasi, Kiswatiningsih, mengonfirmasi hasil verifikasi lapangan pada 2 September 2025. Dari penyelidikan, pelaku diketahui mengendarai truk tangki B 9231 KNA, yang dikelola Julfikar dengan status sewa. Sang sopir beralasan simpel demi “untung lebih banyak”.

“Padahal jelas aturannya, limbah tinja itu wajib dibuang ke IPALD Bantargebang. Bukan ke Ciliwung yang sudah ngos-ngosan menanggung dosa industri dan sampah rumah tangga. Tindakan ini merugikan lingkungan dan masyarakat, dan jelas tidak bisa ditoleransi,” tegas Kiswatiningsih.

Sebagai tindak lanjut, DLH Kota Bekasi memberikan “PR” kepada pengelola jasa sedot WC itu, antara lain:

  • Wajib bekerja sama dengan pihak yang punya izin resmi pengelolaan limbah domestik.
  • Segera melengkapi perizinan usaha jasa sedot WC.
  • (Tambahan tak tertulis) Jangan buang hajat sembarangan, apalagi pakai truk!

Mereka diberi waktu 30 hari untuk melapor dengan bukti nyata, bukan sekadar janji manis di atas kertas.

Pemkot Bekasi menegaskan, sungai bukan tempat curhat, apalagi jadi pembuangan massal isi tangki WC. “Kami ingatkan, taatlah aturan. Kalau tidak, jangan salahkan bila sanksi jatuh. Sungai itu sumber kehidupan, bukan septic tank raksasa,” kata Kiswatiningsih.

Kasus ini sekali lagi menegaskan di negeri yang sering bicara soal “revolusi mental”, masih ada saja oknum yang revolusinya sebatas memindahkan kotoran dari tangki ke sungai. Cepat, praktis, dan merusak ekosistem.

“Ciliwung sekarang bukan lagi sungai, tapi kolam rendaman aromaterapi, courtesy of jasa sedot WC nakal.”ucap warga berkomentar.

Dengan kejadian ini, Pemkot Bekasi berjanji meningkatkan pengawasan. Jadi, bagi para pelaku usaha limbah, lebih baik taat aturan daripada mendadak viral dengan gelar memalukan: “Sedot WC Paling Jujur, Buang ke Sungai Tanpa Filter.”.***

SHARE DISINI!