Scroll untuk baca artikel
Head LineLintas Daerah

Geger di Dermaga 2 Merak, Warga Marga Sekampung Coba ‘Nyemplungin’ Masalah ke Laut

×

Geger di Dermaga 2 Merak, Warga Marga Sekampung Coba ‘Nyemplungin’ Masalah ke Laut

Sebarkan artikel ini
ilustrasi tenggelam

CILEGON — Pelabuhan Merak, yang biasanya ramai oleh antrean mobil dan calo tiket, mendadak riuh oleh aksi dramatis seorang perempuan berinisial HS (39), warga Desa Gunung Raya, Kecamatan Marga Sekampung, Lampung Timur, yang nekat menceburkan diri ke laut, Sabtu (12/10/2025) sekitar pukul 18.35 WIB.

Bukan karena kehilangan tiket kapal atau ketinggalan feri, tapi karena diduga depresi. Ya, kisah klasik yang sering kita dengar, tapi kali ini berakhir di dermaga, bukan di status Facebook.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Saksi mata menyebut HS tiba-tiba melompat dari area depan dermaga dua tanpa aba-aba. Untungnya, tim gabungan dari ASDP Merak, KSKP Merak, dan Balai Karantina Kesehatan Banten sigap bertindak, menyelamatkannya sebelum laut benar-benar menelan kisah sedih itu.

HS segera dievakuasi dan dibawa ke klinik terdekat untuk mendapatkan perawatan. Polisi memastikan tidak ada unsur kriminal hanya patah hati yang belum sempat diobati.

Kapolsek Kawasan Pelabuhan Merak, AKP Gusti Almasri Pratama, membenarkan kejadian tersebut. “Benar, korban diduga depresi. Ia nekat melompat ke laut untuk mengakhiri hidupnya,” ujar Gusti.

Salah satu warga Lampung Timur, warga Desa Toba, mengungkapkan bahwa HS sempat menghilang pasca bercerai dari suaminya yang juga warga Gunung Raya.

“Dulu tinggal di GSB, terus nikah sama orang Gunung Raya. Eh, pisah, terus hilang kabar. Tahu-tahu muncul di berita gara-gara nyebur di Merak. Ya Tuhan, dramanya lebih panjang dari sinetron,” katanya dengan nada setengah prihatin.

Menurut warga sekitar, HS memang sempat mengalami tekanan batin berat setelah perpisahan tersebut.”Ia seperti kehilangan arah hidup. Tapi kami tidak nyangka arahnya sampai ke laut,” tambah warga sambil menggeleng.

Kini, warga berharap HS bisa mendapat pendampingan serius agar kejadian serupa tak terulang. Sementara itu, netizen yang mengetahui kabar ini menulis komentar-komentar jenaka di media sosial:

“Kalau hidup terasa berat, jangan nyebur, mbak. Coba ganti sinyal dulu.”
“Untung lautnya sabar, nggak nolak penumpang dadakan.”

Pelajaran hari ini: Cinta bisa bikin melayang, tapi jangan sampai melayang ke laut.

Kisah ini seakan mengingatkan bahwa banyak orang rela menyeberang ke Sumatera, tapi tak semua siap menyeberang dari masa lalu.
Beruntung, kali ini laut hanya jadi saksi, bukan akhir cerita.***

SHARE DISINI!