KOTA BEKASI — Ada yang beda di Stadion Mustikajaya pagi itu. Deretan seragam hijau Linmas berbaris rapi, bukan untuk lomba baris-berbaris Agustusan, tapi mengikuti Apel Satlinmas yang dipimpin langsung Wakil Wali Kota Bekasi, Abdul Harris Bobihoe, Jumat 17 Oktober 2025.
Acara ini diklaim sebagai momentum penguatan sinergi antar lembaga dalam menjaga ketertiban dan keamanan publik. Bahasa resminya: “sinergi.” Bahasa lapangannya: biar masyarakat tidur nyenyak, dan pemerintah bisa tenang.
Dalam arahannya, Harris Bobihoe menyebut Linmas sebagai pilar terdepan dalam menjaga ketentraman dan ketertiban masyarakat.
“Linmas punya peran penting dalam pencegahan, pengamanan, pertolongan, hingga penyelamatan pada situasi mendesak. Pemerintah daerah tentu sangat mengapresiasi,” ujarnya dengan gaya khas pejabat yang hafal kalimat seremonial lebih baik dari lagu wajib nasional.
Namun, tak berhenti di apresiasi. Wawali juga menyinggung pentingnya gotong royong semua pihak, agar kondisi Bekasi tetap kondusif.
“Peran Linmas sudah terbukti. Saat bencana, kegiatan masyarakat, bahkan saat ada aksi tidak terpuji di beberapa daerah, Linmas tetap sigap. Kita butuh kolaborasi semua unsur agar suasana kondusif terus terjaga,” katanya yang kalau diterjemahkan bebas, kira-kira berarti “tolong jangan bikin ribut dulu, Bekasi lagi banyak agenda penting.”
Di akhir apel, Harris juga menyinggung soal kesejahteraan Linmas. Katanya, pemerintah daerah berkomitmen memperhatikan nasib mereka. Meskipun belum dijelaskan, apakah komitmen itu dalam bentuk tunjangan, pelatihan, atau sekadar ucapan yang kembali diulang tahun depan.
Yang jelas, pagi itu Stadion Mustikajaya bukan hanya tempat apel, tapi juga panggung simbolik: tempat para penjaga ketertiban diingatkan bahwa perannya vital meski kadang masih dianggap “pelengkap” oleh mereka yang seharusnya paling terbantu.
Bekasi yang nyaman kotanya, sejahtera warganya dan mudah-mudahan, sejahtera juga para Linmas-nya.***