Scroll untuk baca artikel
Lingkungan HidupZona Bekasi

DLH dan PT. ABB Kolaborasi Atasi Permasalahan Sampah di Pasar Kranji

×

DLH dan PT. ABB Kolaborasi Atasi Permasalahan Sampah di Pasar Kranji

Sebarkan artikel ini
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi menggelar rapat koordinasi bersama pengelola Pasar Kranji, PT. ABB, guna membahas penyelesaian permasalahan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) liar yang menimbulkan keluhan masyarakat - foto doc

KOTA BEKASI – Persoalan sampah liar di kawasan Pasar Kranji, Kecamatan Bekasi Barat, kembali menjadi sorotan publik setelah tumpukan sampah yang sempat viral di media sosial muncul lagi hanya sepekan pascapembersihan.

Kondisi ini memantik perhatian serius Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi, yang segera menggelar rapat koordinasi bersama pengelola pasar, PT. ABB, guna mencari solusi permanen atas persoalan pengelolaan sampah di lokasi tersebut.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Pasalnya, gunungan sampah di areal Pasar Kranji, Bekasi Barat, kembali jadi tontonan warga. Setelah dibersihkan oleh pihak UPTD Pasar, tumpukan itu lagi-lagi muncul, seperti tamu tak diundang yang hobi datang tiap minggu.

Pemandangan yang memadukan aroma khas organik dan pemandangan eksotis plastik warna-warni itu akhirnya menarik perhatian serius DLH Kota Bekasi untuk membahas cara agar “TPS liar” di kawasan itu tak lagi menjelma jadi mini gunung Himalaya versi Bekasi.

BACA JUGA :  Puasa, Kontrol Darah dan Kolesterol Dengan Lima Jenis Makanan ini

Rapat berlangsung di Gedung Teknis Bersama (GTB) Rawalumbu, menindaklanjuti laporan warga yang masuk melalui media sosial Wali Kota Bekasi pada 1 November. Warga melapor, jalan menuju pasar sempat tertutup tumpukan sampah bukti bahwa bahkan akses ekonomi pun bisa dikalahkan oleh limbah domestik.

Menurut hasil pembahasan, biang keroknya klasik TPS legal tak cukup, armada terbatas, dan pengawasan nyaris nihil. Kepala DLH Kota Bekasi, Kiswatiningsih, menjelaskan bahwa pihaknya sudah berupaya keras bahkan mengangkut sampah rutin dengan tiga armada setiap hari dan melakukan operasi bersih-bersih besar sebanyak tiga kali dalam enam bulan terakhir. Tapi seperti hubungan toxic, setiap kali diputus, sampahnya balik lagi.

“Sudah kita bersihkan tiga kali, pada 12 Oktober, 19 Oktober, dan 2 November. Tapi kayaknya sampahnya kangen,” ujarnya.

BACA JUGA :  Walhi: Pencemaran Berulang di Way Sekampung, Bukti Adanya Pembiaran oleh Pemerintah

Akhirnya disepakati langkah-langkah penyelamatan lingkungan (dan penciuman warga), antara lain:

  • PT. ABB akan menutup tumpukan sampah liar yang sudah ada dan menempatkan petugas pengawas di lokasi, agar tak ada lagi pembuang misterius yang muncul tengah malam.
  • Pemasangan CCTV di sejumlah titik pasar untuk memantau oknum pembuang sampah liar siapa tahu kelak ada yang viral tertangkap kamera sedang melempar karung dengan elegan.

Pembangunan TPS baru berkapasitas memadai, ditarget rampung dalam waktu satu minggu.

DLH akan melakukan pembersihan tuntas dalam tiga hari ke depan, sekaligus memastikan bau tak sedap berganti jadi aroma ketertiban.

DLH juga menegaskan tetap berkomitmen menjaga layanan pengelolaan sampah meski kini tengah menghadapi keterbatasan operasional akibat proses perapihan di TPA Sumur Batu.

BACA JUGA :  Update Perolehan Suara Tri - Harris Bobihoe, Unggul Real Count versi JagaSuara

“Kami tetap berupaya memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat. Tapi menjaga kebersihan bukan hanya tugas petugas, melainkan tanggung jawab bersama,” tegas Kiswatiningsih.

Sebagai penutup, DLH mengimbau masyarakat agar ikut andil dalam menjaga kebersihan, terutama di lingkungan pasar tempat uang dan sampah sama-sama berputar cepat. Karena kalau semua buang sampah sembarangan, bukan cuma Pasar Kranji yang sesak napas, tapi juga reputasi kota yang katanya “cerdas, kreatif, dan hijau”.

Catatan satir: Di Bekasi, sepertinya cuma dua hal yang cepat bertumpuk utang warga dan sampah pasar. Bedanya, yang satu bisa dicicil, yang satu bikin menyesal.***