Scroll untuk baca artikel
Lingkungan Hidup

Aim Analytics (Malaysia) Sdn. Bhd Gandeng KP2C Uji Coba Prototipe “Cirrus Pod” di Sungai Cileungsi dan Cikeas

×

Aim Analytics (Malaysia) Sdn. Bhd Gandeng KP2C Uji Coba Prototipe “Cirrus Pod” di Sungai Cileungsi dan Cikeas

Sebarkan artikel ini
Aim Analytics (Malaysia) Sdn. Bhd, perusahaan teknologi berbasis di Kuala Lumpur, secara resmi menggandeng Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C) untuk melakukan uji coba Prototipe “Cirrus Pod"

BOGOR — Upaya menaklukkan “drama tahunan” banjir di wilayah Sungai Cileungsi dan Cikeas memasuki babak baru. Aim Analytics (Malaysia) Sdn. Bhd, perusahaan teknologi berbasis di Kuala Lumpur, secara resmi menggandeng Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C) untuk melakukan uji coba Prototipe “Cirrus Pod”, sebuah perangkat Sistem Deteksi Dini Banjir yang dikembangkan oleh tim teknis Aim Analytics.

Uji coba tahap awal akan dipasang pada dua titik strategis di Sungai Cileungsi dan Sungai Cikeas dua sungai yang sejak lama menjadi “alarm alam” bagi masyarakat Bogor dan Bekasi.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

“Sebagai bentuk dukungan terhadap inisiatif masyarakat dalam mitigasi bencana, kami memperkenalkan Prototipe Cirrus Pod untuk diuji di wilayah KP2C,” ujar Ir. Ts. Reneir Tara, Pengarah Eksekutif Aim Analytics, dalam surat resminya kepada KP2C, Selasa (18/11/2025).

BACA JUGA :  Usai Bongkar Tambang Emas Ilegal, Wartawan di Jambi Diancam Sejumlah Preman

Reneir Tara menjelaskan bahwa perangkat ini dirancang untuk bekerja tanpa lelah bahkan ketika sungai sedang murung, meluap, atau “berdrama” di musim hujan. Alat ini memantau ketinggian air secara real-time dan memberikan peringatan dini kepada masyarakat.

Keunggulan utama CIRRUS Pod antara lain:

  1. Pemantauan otomatis 24 jam dengan sensor berakurasi tinggi.
  2. Pengiriman data real-time melalui jaringan internet lengkap dengan notifikasi warga.
  3. Sistem terintegrasi yang bisa dikembangkan dengan berbagai platform pemantauan.
  4. Ketahanan tinggi terhadap cuaca ekstrem karena alat ini didesain tetap bekerja ketika manusia memilih tidur.

Sebagai langkah awal, Aim Analytics meminta KP2C memfasilitasi koordinasi dengan instansi pemerintah daerah seperti BPBD Kabupaten Bogor, Dinas Lingkungan Hidup, dan BBWS, khususnya terkait penentuan lokasi dan perizinan instalasi.

BACA JUGA :  Populasi Lutung Jawa di Bekasi, Diperkira Tersisa Hanya 55 Ekor

“Kami memerlukan dukungan administrasi dan teknis agar implementasi berjalan sesuai ketentuan,” lanjut Reneir.

Tidak hanya memasang alat, Aim Analytics juga berkomitmen memberikan pelatihan teknis kepada relawan KP2C mengenai pengoperasian, kalibrasi, hingga pemeliharaan perangkat. Sebuah dashboard pemantauan online juga tengah disiapkan agar KP2C dapat mengawasi situasi sungai secara lebih presisi.

Kolaborasi untuk Mitigasi Bencana yang Lebih Beradab

Aim Analytics berharap proyek ini menjadi tonggak kolaborasi antara komunitas akar rumput dan perusahaan teknologi regional dalam memperkuat Sistem Peringatan Dini (Early Warning System) di Indonesia.

Dalam pernyataannya, Reneir Tara menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada KP2C:

“KP2C selama ini bekerja tanpa pamrih menjaga sungai dan menggerakkan masyarakat. Kami menantikan keberhasilan implementasi Prototipe Cirrus demi kepentingan masyarakat luas.”

BACA JUGA :  Parah! Sungai Cileungsi Keluarkan Bau Menyengat Udara Sekitar Jadi Pahit di Mulut

Bermanfaat bagi 41.000 Korban Banjir

Ketua KP2C, Puarman, menyambut hangat kolaborasi ini.

“Kami berterima kasih atas rencana hibah alat Cirrus Pod. Ini bukan sekadar alat, tetapi harapan,” tegas Puarman.

KP2C—komunitas berbadan hukum yang berdiri sejak 2016 dan beranggotakan sekitar 41.000 korban banjir menilai perangkat ini dapat menjadi “mata dan telinga” tambahan untuk masyarakat Kabupaten Bogor, Kota Bekasi, dan Kabupaten Bekasi.

“Peringatan dini banjir bukan hanya tentang teknologi, tetapi tentang menyelamatkan ratusan ribu jiwa yang tinggal di sepanjang Sungai Cikeas, Sungai Cileungsi, hingga Kali Bekasi,” ujarnya.

Saat ini, KP2C tengah menunggu proses pengiriman, pemasangan, dan operasionalisasi perangkat tersebut.***