Scroll untuk baca artikel
Hukum & Kriminal

Dua Matel Tewas Korban Pengeroyokan di TMP Kalibata, Satu Meninggal di Rumah Sakit

×

Dua Matel Tewas Korban Pengeroyokan di TMP Kalibata, Satu Meninggal di Rumah Sakit

Sebarkan artikel ini
Insiden pengeroyokan dua mata elang di depan TMP Kalibata memicu amuk massa hingga tenda PKL dan motor ikut hangus, Kamis (11/12) - foto doc

JAKARTA — Dua debt collector alias mata elang, berinisial A dan L, tewas setelah mengalami pengeroyokan brutal di kawasan Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis malam (11/12/2025). Ironisnya, peristiwa ini bukan dipicu sengketa besar, bukan pula penggerebekan kriminal kelas kakap melainkan urusan utang sepeda motor yang tak kunjung dibayar.

Kapolsek Pancoran Kompol Mansur memastikan kedua korban meninggal di dua lokasi berbeda: satu di tempat kejadian, satu lagi di Rumah Sakit Polri Kramat Jati.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

“Dua-duanya meninggal,” ujar Mansur di lokasi kejadian.

Korban, keduanya sekitar usia 35 tahun, diduga terlibat perkelahian yang berujung pengeroyokan. Namun yang mengejutkan, polisi tidak menemukan luka akibat senjata tajam ataupun benda tumpul.

“Tidak ada luka sajam atau benda tumpul. Murni tangan kosong,” tegas Mansur.

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Nicolas Ary Lilipaly menjelaskan bahwa perselisihan bermula dari penagihan sepeda motor yang tak kunjung dilunasi kreditnya. Pihak leasing mengaku tak menerima pembayaran sepeser pun, sehingga mengirim dua rekannya A dan L untuk menagih langsung di lapangan.

BACA JUGA :  KPK Sita Rp 52,3 M Terkait Kasus Suap Ekspor Benur

Namun bukannya menerima klarifikasi, negosiasi, atau setidaknya ajakan ngopi, keduanya justru menghadapi kerumunan yang berakhir beringas.

“Kedua orang mata elang ini dianiaya dan dikeroyok sampai satu meninggal di tempat dan satu lagi di rumah sakit,” ujar Nicolas.

Peristiwa itu juga disertai aksi perusakan di sekitar kawasan Taman Makam Pahlawan Kalibata, seolah menambah dramatis suasana di area yang seharusnya tenang dan penuh penghormatan, justru pecah keributan soal kredit macet.

Kasus ini menambah daftar panjang persoalan klasik: praktik penagihan kendaraan yang rawan gesekan. Mata elang yang selama ini sering dianggap agresif di jalanan, dalam insiden ini justru menjadi korban amuk massa.

Tanpa mengurangi konteks kriminal, kejadian ini menyisakan ironi pahit:

  • Kredit tidak dibayar →
  • Debt collector turun →
  • Warga tersulut →
  • Dua nyawa melayang →
  • Pelaku pengeroyokan kini diburu →
  • Motor? Tetap belum jelas urusannya.

Semuanya terjadi hanya karena satu utang sepeda motor sebuah pengingat bahwa masalah finansial kecil pun bisa memantik tragedi besar ketika emosi mengambil alih akal sehat.

BACA JUGA :  Tarik Paksa Mobil, Ratusan Anggota Ormas Gibas Gruduk Kantor BFI Bekasi

Hingga kini polisi tengah mengidentifikasi para pelaku dan memeriksa sejumlah saksi. Rekaman CCTV dan keterangan warga sekitar menjadi kunci penyelidikan.

Kasus ini dipastikan tidak berhenti di laporan, sebab pengeroyokan hingga mengakibatkan kematian merupakan tindak pidana serius.

Diketahui bahwa, kericuhan yang terjadi usai pengeroyokan Massa Ngamuk Hajar Dua orang debt collector atau ‘mata elang’ di lokasi TMP Kalibata, Jakarta Selatan (Jaksel) Kedua nya Kasar hal itu menyebabkan kisruh sampai pengrusakan kios hingga sepeda motor dibakar massa.

Sejumlah Kios Total ada 9 kios dan 6 sepeda motor yang dibakar.

Kondisi lokasi di tempat kejadian”(Objek terbakar) antara lain Sembilan kios, enam kendaraan roda 2, satu kendaraan roda 4,” ujar Kasudin Gulkarmat Jakarta Selatan Asril Rizal kepada wartawan, Jumat (12/12/2025).

Orang Timur Vs Massa bertarung gara-gara akibat kedua Matel akhirnya muncul juga pihak lain yang membakar sejumlah Warung Dagang itu terjadi di lokasi kejadian pada Jalan H Mahmud Raya Blok Langgar nomor 1, Duren Tiga, Pancoran. Lokasinya di dekat Taman Makam Pahlawan Kalibata.

BACA JUGA :  Polisi: Jika ‘Debt Collector’ Ambil Paksa Kendaraan, Laporkan

“(Dugaan penyebab) Pembakaran dengan menggunakan bensin,” kata Arsil.

Tidak ada korban jiwa dari peristiwa ini. Total kerugian ditaksir mencapai Rp 273 juta.

Aparat kepolisian akhirnya “(Dikerahkan) 6 unit pompa, 2 unit Quick Respons, 1 unit Watermist Bintara dan 1 unit Komando 401, (jumlah personel) 49 orang,” lanjutnya.

Sebelumnya, pengeroyokan dua ‘mata elang’ di Kalibata memicu kericuhan. Warung hingga sepeda motor milik warga di lokasi pengeroyokan diserang oleh sekelompok orang diduga rekanan korban matel.

“Akibat dari pengeroyokan itu yang menimbulkan satu meninggal dunia dan satu luka berat itu, nah, tiba-tiba ada sekelompok massa yang datang setelah maghrib itu, datang langsung merusak, karena dikeroyoknya di TKP di sini,” kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Nicolas Ary Lilipaly kepada wartawan di lokasi kejadian, Kamis (11/12/2025).

“Jadi, akhirnya di sini sasaran daripada kelompok massa itu. Mungkin dari kelompok mereka (korban matel) yang datang menyerang, membabi buta, merusak warung yang ada di sini,” lanjut Nicolas.***