Sedangkan keterangan dari pekerja mengaku bernama Ngateman, bahwa mereka mengerjakan talud dengan sistem borong perkubikasi Rp120 ribu.
Dikatakan bahwa mereka melakukan pekerjaan talud ini melalui Ika Peryanto, saat pengukuran ditunjukkan oleh pak Aziz warga Simpang empat Pugung dan Ika Peryanto, kepanjangan talud dengan ukuran 500 m² kanan kiri.
“Itu kalo di jumlah kan kami memborong Perkubikasi ketemunya 250 kubikasi, bukan 125 m² yang di sebutkan pak Ika mas,”papar Ngateman
Menurutnya jika dihitung sekitar 30 harian pekerjaan selesai, mereka yang bekerja lima orang,”Sebenernya ga ketemu sih nipis mas,”ujarnya.
Saat di tanyakan eskavator yang mengeruk tanah, pekerja mengatakan itu yang ngerjakan warga dari Desa Bawuh Gunungsari.
“Soal papan plang informasi pekerjaaan, memang dari awal belum terpasang,”ucap nya
Warga GSB memprotes pekerjaan tersebut terkesan asal jadi setelah melihat proses di lapangan. Pasalnya batu hanya ditempel dengan tanah begitu saja.
“Pekerjaan ini lihat saja ga akan lama, melihat langsung di lapangan cara pemasangan saja begitu terkesan asal jadi. Cari untung biasa lah, tapi jangan begini,”tegasnya.