WAWAINEWS – Syekh Nawawi Al-Bantani dalam kitabnya Kasyifah al-Syaja, Syarh Safinah al-Naja,mengutip satu amalan dari Syekh Ahmad al-Shawi agar seseorang terhindar dari berbagai gangguan, baik maling, orang zalim, hingga gangguan jin.
Dikutip dari NU, Pengasuh Majelis Taklim “Syubbanul Muttaqin” Sukanagara-Cianjur, Jawa Barat, Ustadz M. Tatam Wijaya, menyebutkan bahwa doa tersebut merupakan amalan ringan dan sederhana yang dibaca menjelang tidur.
Apa bacaannya? Yaitu membaca ‘basmalah’ sebanyak 21 kali menjelang tidur.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
(Bismillâhirrahmânirrahîm)
Artinya: “Dengan menyebut asma Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.”
Menurut Syekh Nawawi, “Di antara khasiat atau keistimewaan basmalah adalah, jika dibaca seseorang sewaktu akan tidur sebanyak 21 kali, maka pada malam itu ia akan aman dari gangguan setan, rumahnya akan aman dari kemalingan, aman dari kematian mendadak, dan aman dari berbagai petaka lainnya.”
Selain membaca ‘basmalah’, sebaiknya diikuti dengan doa berikut ini:
اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْتَحْفِظُكَ وَنَسْتَوْدِعُكَ دِيْنَنَا وَأَنْفُسَنَا وَأَهْلَنَا وَأَوْلَادَنَا وَأَمْوَالَنَا وَكُلَّ شَيْءٍ أَعْطَيْتَنَا، اَللَّهُمَّ اجْعَلْنَا فِي كَنَفِكَ وَأَمَانِكَ وَجِوَارِكَ وَعِيَاذِكَ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ مَرِيْدٍ وَجَبَّارٍ عَنِيْدٍ وَذِيْ عَيْنٍ وَذِيْ بَغْيٍ وَمِنْ شَرِّ كُلِّ ذِيْ شَرٍّ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
(Allâhumma innâ nastahfidhuka wa nastaudi‘uka dînanâ wa anfusanâ wa ahlanâ wa aulâdanâ wa amwâlanâ wa kulla syai’in a‘thaitanâ. Allahummâj ‘alnâ fî kanfika wa amânika wa jiwârika wa ‘iyâdzika min kulli syaithânim marîd wa jabbârin ‘anîd wa dzi ‘ainin wa dzi baghyin wa min syarri kulli dzi syarrin innaka ‘alâ kulli syai’in qadîr).
Artinya, “Ya Allah, kami memohon penjagaan kepada-Mu dan kami menitipkan kepada-Mu agama kami, diri kami, keluarga kami, anak-anak kami, harta kami, dan segala sesuatu yang Engkau berikan kepada kami. Ya Allah, jadikanlah kami dalam penjagaan-Mu, tanggungan-Mu, kedekatan-Mu, dan perlindungan-Mu dari gangguan setan yang menggoda, dari orang yang kejam, dari mata orang yang berniat jahat, dari orang yang bermaksud zalim, dan dari keburukan apa pun yang membawa keburukan. Sesungguhnya Engkau adalah Dzat yang maha kuasa atas segala sesuatu.”
Doa merupakan bagian dari ikhtiar dan ketakwaan kita kepada Allah ‘Azza wa Jalla. Melalui doa itu kita secara otomatis mengakui kelemahan sebagai seorang hamba.
Di samping itu perlu kita perhatikan adab atau etika dalam berdoa. Di antaranya berdoa dengan penuh kerendahan hati, ikhlas, khusyu‘, tawakal, pasrah, bersuci terlebih dahulu, dawam atau terus-menerus, dan sebagainya.
Wallahu A’lam.