Menurut Hasto, dialog antara PDI-P dengan Demokrat dilakukan secara konstruktif. Dialog tersebut membuka ruang komunikasi untuk membahas berbagai kepentingan bangsa dan negara di masa depan.
Pertemuan itu pun memunculkan spekulasi dari sejumlah kalangan, bahkan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasdem Jawa Barat, Saan Mustopa ikut curiga jika pertemuan antara AHY dan Mba Puan bakal mengarah pada hal yang taktis, misalnya pencarian calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ganjar Pranowo.
BACA JUGA : Elektabilitas Golkar Merosot, Posisi Dibawah PKB dan Demokrat
Saan melihat pertemuan Puan Maharani dengan AHY itu tak tampak hanya membahas hal-hal strategis demi kepentingan bangsa dan negara.
Menurutnya pasti dalam konteks bukan semata-mata dalam kepentingan strategis ke depannya, tapi ada hal yang lebih taktis lagi .
“Taktis misalnya, sudah dijelaskan tadi itu Mbak Puan sudah ngomong, bahwa Mas AHY masuk dalam radar cawapres. Ini kan penting kan,” tambah dia.
Oleh karena itu, Saan meyakini jika pertemuan itu adalah tindak lanjut dari pernyataan Puan bahwa AHY masuk dalam radar cawapres Ganjar Pranowo.
Namun yang menjadi pertanyaannya, mengapa rencana pertemuan ini baru muncul empat bulan sebelum pendaftaran bakal pasangan calon (paslon) ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Untuk itu, ia menilai bukan tidak mungkin pertemuan Puan-AHY membahas soal Pemilu 2024. “Orang kan berpikir 4 bulan sudah mau pemilu,” imbuhnya. ***