Opini

AMIN dan IMAN

×

AMIN dan IMAN

Sebarkan artikel ini
Capres Anies dan Cawapres Muhaimin
Capres Anies dan Cawapres Muhaimin

Disampaikan Oleh Yusuf Blegur

WAWAINEWS.ID – Tinggal selangkah lagi, mampukah benalu-benalu negara itu membeli rahmat Allah selaku pemilik Indonesia yang sebenarnya?.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Untuk diketahui bahwa saat ini, rezim kekuasaan, pemilik modal dan ternak-ternak oligarki merasa telah menguasai seluruh tanah air.

Seketika rakyat begitu antusias dan penuh euforia menyambut deklarasi pasangan capres-cawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.

Publik langsung mengganjarnya dengan julukan pasangan AMIN (Anies-Muhaimin).

Bersama partai Nasdem, PKS, PKB dan partai Umat yang mengusungnya, Anies dan Gus Imin seperti merepresentasikan pertemuan dua arus besar kekuatan politik di Indonesia.

Tak ubahnya pertemuan aliran politik dan aliran ideologi, satunya nasionalis yang lainnya religius. Pasangan AMIN juga menggambarkan keselarasan dua figur dengan latar intelektual dan santri.

Pasangan Anies-Gus Imin telah digariskan Allah menghubungkan kekuatan umat Islam perkotaan dan umat Islam pedesaan. Magnit Anies dan Gus Imin membuat bertemunya perspektif Islam kultural dan Islam struktural.

BACA JUGA :  Ini, Delapan Rekomendasi PKB Pilkada di Lampung 2020

BACA JUGA : Didampingi 26 Pengacara, Yusuf Blegur Beri Klarifikasi di Polres Depok

Dengan kolaborasi partai Nasdem, PKS, PKB dan partai Umat, capres-cawapres Anies dan Gus Imin bukan hanya menghimpun kekuatan nasionalis, lebih dari itu menyatukan NU dan Muhamadiyah serta ormas Islam besar lainnya.

Kebangkitan nasionalis dan Islam mulai kentara pada kontestasi pilpres 2024 melalui figur Anies dan Gus Imin.

Ya, pasangan Anies-Gus Imin telah menjadi anugerah buat rakyat Indonesia, mengatasi kebuntuan politik dan solusi atas krisis multidimensi negara bangsa Indonesia.

Sama-sama berpengalaman di birokrasi, Anies yang akademisi dan Gus Imin yang politisi, keduanya menawarkan kepada rakyat tentang kepemimpinan nasional yang sarat dengan kapasitas intelektual, skill dan tentunya nilai-nilai.

BACA JUGA : Buku Yusuf Blegur ‘Jokowi Pahlawan atau Penghianat’ Diapresiasi

Anies yang pernah menjadi Ketua umum HMI dan Gus Imin yang pernah menjadi Ketua Umum PMII, seakan siap membangun Indonesia dengan flat form kebangsaan sebagaimana torehan perjuangan idealisme semasa dalam gerakan mahasiswa.

BACA JUGA :  Kenapa Harus UU Anti Dinasti?

Terbiasa dengan proses dialektika dan pergumulan pemikiran dalam mengangkat persoalan kerakyatan.

Disokong partai politik yang mengangkat tema koalisi perubahan untuk persatuan, Anies dan Gus Imin ditantang mengulang kepeloporan gerakan moral yang menjadi agen perubahan sebagaimana pernah dilakukan semasa aktif di kampus.

Kemunculan Anies dan Gus Imin dalam kontestasi pilpres 2024, bukan tanpa hambatan, penjegalan dan bahkan upaya kriminalisasi, telah menjadi rutinitas dan dipertontonkan rezim dihadapan khalayak.

BACA JUGA : Panca Sila dan Negara Tuna Susila

Partai politik dan kader, tokoh pergerakan dan Aktifis serta ulama dan habaib tak kurang juga para relawan ikut terdampak kebengisan rezim.

Baik Anies-Gus Imin maupun pendukungnya, tak pernah lepas dari skenario dan rekayasa politik yang berciri main kayu dan ingin menggagalkan capres-cawapres dukungan rakyat itu untuk memimpin republik ini.

Tanpa aturan main, tanpa kelayakan dan melampaui batas, rezim terus menggusur, menggasak dan menghancurkan siapapun yang menghalangi kepentingannya.

BACA JUGA :  Rakyat Cuma Punya Tanah Kuburan

Pemerintahan dan kekuasaan status quo, serta para pengkhianat dan penjilat rezim berhimpun dalam konspirasi jahat memainkan orkestrasi kolonialisme dan imperialisme gaya baru di tanah air.

Tak kurang bangsa asing, oligarki dan komplotan aparatur negara haus kekuasaan dan materi, menjalankan strategi mengalahkan Anies-Gus Imin sebagai presiden, apapun caranya dan berapapun harganya.

BACA JUGA : Ratusan Massa Minta PN Kotaagung Batalkan Eksekusi Lahan Warga di Negeri Ngarip

Sayang sungguh sayang, niat buruk dan rencana Jahat mungkin saja bisa mengelabui dan mencelakai manusia.

Namun apa daya, Kekuasaan yang korup, tamak dan menindas tak akan akan bisa menjalankan makarnya di hadapan Allah aja wa jalla.

Sehebat-hebatnya makar manusia tak akan bisa mengalahkan makarnya Allah.

Fakta Anies-Gus Imin dianiaya dan didzolimi, dibayar kontan dengan aib rezim yang dibuka Allah.