Pendidikan

Anggaran Pendidikan Jabar 2022 Diusulkan 33,21 Persen

×

Anggaran Pendidikan Jabar 2022 Diusulkan 33,21 Persen

Sebarkan artikel ini
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat memimpin Rapat Komite Kebijakan Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Jabar di Gedung Sate, Kota Bandung

BANDUNG – Alokasi anggaran untuk pendidikan di Jawa Barat (Jabar) Tahun 2022 diusulkan sebesar 33,21 persen dari total belanja daerah.

Demikian terungkap dalam sidang paripurna DPRD Jabar dengan agenda Jawaban Gubernur atas Pandangan Fraksi-fraksi terkait RAPBD 2022 di Gedung DPRD Jabar, Kota Bandung, Senin (22/11/2021).

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

“Menjawab pertanyaan fraksi PDI-P dan fraksi Nasdem Persatuan mengenai anggaran fungsi pendidikan dan kesehatan, bahwa fungsi pendidikan pada APBD 2022 dianggarkan sebesar 33,21 persen dari total belanja daerah,” ucap Gubernur Jabar Ridwan Kamil.

Kang Emil sapaan akrabnya menjelaskan, anggaran pendidikan tersebut terdiri dari program layanan pendidikan, penyediaan sekolah dan guru, peningkatan kualitas pendidikan, pemenuhan sarana prasarana, baik dari BOS pusat maupun daerah.

BACA JUGA :  Empat Daerah di Jabar Bisa PTM, tapi Hati- Hati

“Kemudian insentif guru daerah terpencil, pembangunan unit sekolah baru dan dukungan operasional lainnya,” kata Kang Emil.

Sementara alokasi untuk fungsi kesehatan, Pemda Provinsi Jabar menganggarkan sebesar 12,69 persen dari total belanja daerah tahun 2022.

Rinciannya, untuk pemenuhan program jaminan kesehatan, bantuan untuk Pemkab dan Pemkot berupa penerima bantuan iuran, juga penyediaan anggaran untuk warga miskin di setiap RSUD provinsi.

Kang Emil menambahkan, anggaran tersebut juga akan digunakan untuk pembangunan RSUD rujukan dan nonrujukan, pembangunan puskesmas, pengadaan alat kesehatan, pemberian insentif nakes, dan peningkatan perilaku hidup bersih sehat untuk mendukung adaptasi kebiasaan baru.

“Pemprov juga masih menyiapkan anggaran untuk penanggulangan dan penanganan COVID-19,” ujar Kang Emil.

BACA JUGA :  Diduga Lakukan Pelecehan Seksual, Oknum Guru Sekolah Swasta di Sekampung Udik Dipecat?

Kang Emil mengatakan bahwa isu strategis pembangunan dirumuskan dengan menganalisis dan mengevaluasi kondisi-kondisi yang terjadi di tahun sebelumnya. Prediksi kondisi yang akan terjadi di tahun penyelenggaraan juga menjadi pertimbangan dalam menentukan kebijakan.

“Kami juga mempertimbangkan kebijakan yang ditetapkan pemerintah pusat, kota dan kabupaten,” katanya.

Jawaban Gubernur atas fraksi-fraksi ini selanjutnya akan dibahas dan diperdalam dengan Badan Anggaran (Banggar) sebelum nantinya ditetapkan menjadi Perda APBD TA 2022.

“Semoga RAPBD 2022 yang telah disusun bersama ini dapat segera kita selesaikan,” ucap Kang Emil.