WAWAINEWS — Hilmy Bakar Almascaty, keturunan pendiri Al-Irsyad, seorang yang pernah menjadi penghubung antara Datok Sri Anwar Ibrahim (DSAI) dan Adi Sasono, meminta saya menulis tentang fenomena DSAI ini, sepak terjang perjuangannya dan harapan ke depan.
Sebab, DSAI, yang baru saja menjadi Perdana Menteri Malaysia, kemungkinan besar akan mempunyai pengaruh pada kebangkitan Islam dunia.
Disamping itu, Hilmy juga menyertakan tulisannya terkait DSAI, “Ada Apa Dengan Taliban Nusantara”, Republika, 7/8/2019.
Dato’ Rida K Liamsi : Karya Sastra Miliki Kontribusi Memajukan Bangsa
Tulisan ini menceritakan peranan DSAI menghimpun para Mujahidin dari Indonesia untuk berperang di Afganistan, tahun 1980 an. Ketika itu DSAI adalah menteri yang sangat dipercaya Perdana Menteri Malaysia.
Menulis tentang DSAI ini tidaklah mudah. Karena kita akan berbicara tentang perjuangan panjang seorang manusia yang gagah berani, hidup dari penjara ke penjara, dan penuh dengan gagasan yang bersifat ideologis.
Manusia ini adalah barang langka, ketika kita membandingkan dengan manusia-manusia elite di negeri ini, ada yang bangga jadi boneka, ada yang bangga memukul-mukul meja sambil berteriak perjuangan sampai titik darah penghabisan, ada yang bangga menghimpun semua oposisi di kantornya tapi kemudian dengan entengnya mendukung perpanjangan masa jabatan presiden secara inskontitutional, dan banyaknya manusia-manusia pelacur politik, yang hidupnya terjebak antara “stick and carrot”.
Mahathir : Seharusnya Kepulauan Riau Jadi Bagian Malaysia
Tentunya tidak hanya di sini, tapi di Malaysia juga.
Beberapa orang telah mengulas DSAI, tapi kelihatannya tanpa makna. Karena sejarah manusia bukanlah soal deskripsi fungsi fakta terhadap waktu.
Ada juga yang membuat meme “Dari Penjara Ke Istana; Dari Istana Ke Penjara”, membandingkan DSAI vs. Dato’ Najib, di Malaysia.
Tapi tulisan yang beredar sejauh ini tidak mengulas apa yang dipikirkan dan diperjuangkan DSAI. Bagaimana efeknya pada kebangkitan Islam di dunia? Bagaimana kebangkitan Bangsa Melayu di Asia Tenggara? Kita harus membahas hal itu.
Ideologi Anwar Ibrahim
DSAI adalah Islam Fundamentalis pada masa mudanya. Pada awal 70 an dia mendirikan Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM), lalu menjadi presiden ABIM selama 9 tahun sejak 1974.