Nasional

Arteria Dahlan Diimbau Minta Maaf ke Warga Sunda di Nusantara

×

Arteria Dahlan Diimbau Minta Maaf ke Warga Sunda di Nusantara

Sebarkan artikel ini
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat menghadiri Content Creators Day 2021 di Candi Prambanan, Kamis (2/12/2021). (Foto: Rizal FS/Biro Adpim Jabar)
Ridwan Kamil saat menghadiri Content Creators Day 2021 di Candi Prambanan, Kamis (2/12/2021). (Foto: Rizal FS/Biro Adpim Jabar)

WAWAINEWS – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengimbau Arteria Dahlan agar segera meminta maaf kepada masyarakat Sunda yang berada di berbagai daerah se-Nusantara.

“Jadi saya mengimbau Pak Arteria Dahlan sebaiknya meminta maaf ya kepada masyarakat Sunda di nusantara ini, tapi kalau tidak dilakukan pasti akan bereskalasi karena sebenarnya orang Sunda itu pemaaf ya, jadi saya berharap itu dilakukan,” ujar Ridwan Kamil saat menghadiri acara Musyawarah AMS Provinsi Bali di Hotel Aryaduta, Kabupaten Badung, Selasa (18/1/2022) malam.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Kang Emil –sapaan Ridwan Kamil– menilai pernyataan yang dilontarkan anggota DPR melukai kebhinekaan NKRI. Maka dari itu, ia mengingatkan Arteria Dahlan dengan cara baik-baik karena sejatinya orang Sunda itu memiliki sifat silih asih silih asah silih asuh.

BACA JUGA :  Jelang Arus Mudik, Mendag Segel SPBU Nakal di Rest Area KM 42 Tol Jakarta-Cikampek

“Menurut saya kekayaan, keberagaman makanya Pancasila Bhineka Tunggal Ika itu mewakili semangat itu. Jadi kalau ada yang rasis seperti itu menurut saya harus diingatkan tentunya dengan baik-baik dulu,” imbuh Gubernur.

Kendati demikian, Gubernur menyesali perbuatan yang telah dilakukannya karena telah melukai sebagian besar warga Sunda di seluruh Indonesia. Terkait bahasa daerah, ia menyebut merupakan kekayaan nusantara yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu dan patut untuk dilestarikan.

“Jadi saya menyesalkan statement dari Pak Arteria Dahlan terkait masalah bahasa ya, yang ada ratusan tahun, ribuan tahun menjadi kekayaan Nusantara ini,” tuturnya.

Dalam beberapa agenda kunjungan kerja ke berbagai provinsi di Indonesia, Kang Emil sering melafalkan bahasa daerah di sela sambutannya. Hal itu dilakukan guna melestarikan bahasa daerah agar tetap ada hingga anak cucu kita di masa depan.

BACA JUGA :  Belasan Pemain dan Ofisial Persib Positif COVID-19

“Saya sudah cek ke mana-mana, media bisa buktikan saya kira tidak ada di rapat yang sifatnya formal dari A sampai Z bahasa Sunda. Yang ada itu ucapan selamat pembuka pidato atau penutup pidato atau di tengah-tengah ada celetukan celetukan yang saya kira wajar-wajar saja kan begitu,” ujarnya.

“Makanya harus ditanya mana buktinya yang membuat tidak nyaman. Bayangan saya kelihatan tidak seperti yang disampaikan persepsinya seperti itu. Seperti di sini kan saya akhiri ‘Matur Suksma’ saya ke Aceh saya bilang ‘Teurimong Geunaseh’ kan begitu, saya ke Jogja kemarin bilang ‘Matur Nuwun’ Pak Sultan dan sebagainya, itu kan malah keren,” ungkap Ridwan Kamil.

Ia berharap kejadian seperti ini tidak menimbulkan perbedaan sebagai perdebatan. Melainkan daripada itu, melihatnya dari sisi keberagaman dan sebagai kekayaan bahasa daerah di Indonesia.

BACA JUGA :  Ini Evaluasi 10 Tahun Kepemimpinan Presiden Jokowi oleh PP KAMMI

“Kita ini terbagi dua dalam melihat perbedaan, ada yang melihat perbedaan itu sebagai kekayaan, sebagai rahmat. Saya berharap mayoritas kita melihat perbedaan seperti itu. Ada yang melihat perbedaan sebagai sumber kebencian. Itu yang harus kita lawan,” tandasnya.