Jakarta – Arus bawah kader partai Hanura terus mendesak Oesman Sapta Oedang (OSO) untuk mundur dari kepemimpinannya sebagai ketua partai. Pasalnya fakta integritas tetap akan hidup untuk dimintai pertanggungjawabannya karena gagal dalam menjalankan amanah partai.
“Kami sebagai pendiri partai Hanura dan kader awal partai Hanura akan tetap berjuang melakukan upaya penyelamatan partai kedepan. Kita ingat kata filosof Yunani, Titus Livins, bahwa Kebenaran itu sering terdesak tapi tidak akan pernah termusnahkan,”kata Albert Sutan, selaku Kader Pratama Partai Hanura Provinsi Kepri, kepada Wawai News, Selasa (24/12/2019).
Albert, juga menyoal pernyataan bahwa seolah sengaja tidak mengundang pak Wiranto sebagai founding father selaku ketua dewan pembina partai saat Munas versi OSO beberapa waktu lalu dengan alasan untuk fokus konsolidasi partai bahwa ungkapan tersebut hanya ucapan pelipur lara.
Menurutnya mereka sudah tidak percaya diri. Mengingat jika Pak Wiranto, diundang pun belum tentu akan hadir. Karena penyelenggaraan Munas itu tidak berdasarkan aturan yang benar.
Albert lebih jauh menuding bahwa Inaz telah melakukan kebohongan publik dan fitnah kepada pak Wiranto, pak Subagyo HS serta pak Chairuddinn atas statmen ketika dalam salah satu televisi nasional. Inaz sebutnya memutar balikkan statement pak Wiranto, pak Subagyo HS dan Pak Chairuddinn melalui media.
Pertama, imbuhnya bahwa disampaikan OSO mau jadi ketua umum partai Hanura atas dasar paksaan oleh Wiranto. Dan isi fakta integritas itu jg dibuat atas keinginan pak Wiranto CS. Tentu hal tersebut jauh dari sebenarnya dan hanya pembelaan semata untuk mencari pembenaran publik.
“Semua rakyat Indonesia tau karakter OSO, ini bukan karakter yang gampang utk dipaksa,”tegas Albert.
Dia mencontohkan ketika OSO dipaksa mundur jadi ketua umum partai oleh KPU sebagai salah satu syarat dalam pencalonan DPD RI pada Pemilu 2019 lalu. Bahkan hal tersebut atas keputusan lembaga resmi MK saja tidak mau, hingga ada aksi demo di KPU dan MK tetap tidak jadi perhatiannya.
Sehingga terlihat jelas OSO bukan karakter yg mudah tunduk dengan Undang-undang apalagi dipaksa. Komentar itu hanya alasan lari dari pakta integritas danmaka disampaikanl ah informasi klo dipaksa jadi ketua umum.
Begitupun, pihak OSO mengatakan bahwa pemahaman pak Subagyo HS konslet terhadap pemahaman Pakta integritas. Albert dengan tegas mengatakan bahwa yang konslet justru OSO karena sudah menandatangani fakta integritas dengan pembela sejatinya untuk pura-pura bodoh tidak mengakui adanya Pakta integritas agar tetap bercokol sebagai ketua umum.
“Yaa maklum lah OSO kan sudah tidak memiliki jabatan lagi. OSO bukan siapa-siapa lagi harapannya hanya jadi ketua umum partai Hanura,”pungkasnya.(red)