Desita mengaku sangat sedih dengan kondisi sekolahnya. Menurut dia, sejak dia duduk di kelas satu, kondisi sekolah memang sudah begitu.
Dia berharap, agar sekolah tempat menimba ilmu agar diperbaiki. “Supaya kami belajar nyaman,” terang dia.
Sementara itu, Kepala SDN Haduyangratu, Rizal Karnain mengatakan kondisi sekolah yang tak layak untuk tempat belajar anak itu, sudah berlangsung sejak 2012.
Awalnya, mereka gedung yang ada di Dusun I Desa Haduyangratu. Namun karena ada masalah lahan, mereka berinisiatif pindah ke Dusun III menempatkan bekas balai dusun.
Upaya untuk memperoleh perhatian pemerintah, kata dia, rutin dilakukan dengan mengirimkan proposal kepada pemerintah. Pada 2021, ada bantuan pembangunan ruang kelas baru. Itupun hanya satu ruangan. “Kami masih kekurangan banyak ruangan,” kata Rizal.
Dia menceritakan, saat hujan, pihak sekolah terpaksa menghentikan kegiatan belajar mengajar dan memulangkan anak didiknya.
“Untuk dewan guru, sebelum jam mengajar, duduk di bawah pohon karena tidak ada ruangan,” terangnya.