Scroll untuk baca artikel
KesehatanLampung

Kasihan, Tangan Sebelah Kiri Pelajar SD Lampura Matirasa Usai Vaksin DT

×

Kasihan, Tangan Sebelah Kiri Pelajar SD Lampura Matirasa Usai Vaksin DT

Sebarkan artikel ini

WAWAINEWS.ID – Waduh, tangan kiri seorang siswi SD Negeri 1 Cempaka, Lampung Utara, inisial QNA, mengalami kelumpuhan usai disuntik vaksin DT pihak sekolah.

QNA disuntik vaksinasi DT pada 20 November 2023 lalu. Ironisnya, usai divaksin siswi itu mengalami pusing, sakit mata, mual, demam dan kebas di tangan dan kaki. Ia pun sempat disuruh pulang.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Namun pada hari ketiga, kondisinya disebutkan kian parah dengan gerakan refleks yang tidak terkontrol pada tangan kiri.

Melihat kondisi itu, orang tua siswi mendatangi sekolah mengabarkan kondisi anaknya, oleh pihak sekolah diarahkan ke Puskesmas yang menyedia vaksin.

BACA JUGA : Antisipasi Lonjakan COVID-19 di Jabar, Pj Gubernur Ingatkan Prokes dan Vaksinasi

Dari puskesmas, siswi itu dirujuk terlebih dahulu ke RSU Handayani pada poli anak untuk diperiksa dan dilakukan pengecekan darah.

Setelah ditangani dokter, akhirnya QNA harus di rujuk ke RSUD Abdul Moeluk Bandar Lampung

Setelah tiba di RSUD Abdul Moeloek Bandar Lampung, peserta didik itu kembali dilakukan banyak tes darah sambil menunggu jadwal MRI.

Pada Rabu 13 Desember 2023 dilakukan MRI pada pukul 13.00 – 14.00.

BACA JUGA : Seminggu Setelah Divaksin Dua Ekor Sapi Warga Jakamulya Bekasi Kejang dan Mati

Setelah 3 hari pada tanggal 15 Desember 2023 pukul 19.00 Wib, dokter yang memegang pasien siswi datang ke ruangan untuk memberikan informasi hasil MRI tersebut.

Maryani, kerabat siswi itu menyebutkan bahwa hasil MRI mengungkapkan bahwa syaraf sebelah kiri QNA dikatakan sudah mati.

Tak kalah mengejutkan bahwa dokter mengatakan bahwa kondisi ini bukan disebabkan oleh vaksinasi, melainkan kebetulan.

“Berdasarkan penjelasan dr. Roro bahwa anak saya sakit bukan karena vaksinasi yang dilakukan di sekolah melainkan secara kebetulan saja. Alaias pada dasarnya memang akan sakit seperti ini bahwa syaraf sebelah kiri sudah ada yang mati jadi tidak dapat dihidupkan lagi,” kata Maryani menirukan penjelasan dokter Roro.

BACA JUGA : Emosi Ditanya Soal PPTK, Kadis Ketahanan Pangan Lampura Ajak Duel Wartawan

dr. Roro mengakui akan berusaha mencari jalan pengobatan, karena bukan permasalahan KIPI jadi Dinas Kesehatan akan berhenti dalam pembiayaan pengobatan pasien.

“Ini bagaimana jadinya. Dari Lampung Utara jelas asal muasalnya di Vaksin, tiba di Bandar Lampung, dokter bilang memang sudah sakit. Kami nggak ngerti ini,” katanya.

Sementara ibu siswi mengatakan sebagai orang tua tidak pernah diberi tahu, tentang adanya jadwal vaksin bagi anaknya di sekolah itu.

“Pihak Sekolah tidak ada pemberitahuan kepada wali murid boleh atau tidaknya siswinya di vaksin,” kata AN kepada wartawan, Minggu 17 Desember 2023 lalu.

Padahal, kata An, setelah vaksinasi, anaknya mengalami gejala seperti pusing, sakit mata, dan mual.

BACA JUGA : HUT Lampura, Diwarnai Aksi Aktivis Muhammadiyah Tuntut Forkopimda Cabut SKB Angkutan Batu Bara

Hingga hari ketiga, kondisinya semakin parah dengan gerakan-gerakan refleks yang tidak terkontrol pada tangan kiri.

“Setelah di suntik vaksin, QNA langsung sudah mengeluh pusing, matanya sakit, dan mual, kemudian diizinkan oleh guru nya pulang lebih awal sekitar pukul 10.30 Wib,” ujar An.

Setibanya di rumah, QNA menceritakan bahwa dirinya disuntik Vaksin di sekolah. Qna menahan sakit di bagian mata, mual, demam dan kebas di tangan dan kaki. “Demam QNA naik turun tidak stabil selama tiga hari.

BACA JUGA : Kereen, Spanduk Capres Ganjar Bergambar Bacaleg PDIP Dapil Lampura, Nangkring di Pagar SD

Dan pada hari ketiga tiba-tiba jari-jari tangan sebelah kiri mulai bergerak dengan sendiri. Awalnya saya tidak begitu merespon, karena saya pikir masih efek dari suntik.

Semakin hari semakin parah pergelangan tangan bergerak sendiri sampai di hari senin seluruh tangan dari pundak sampai jari-jari bergerak reflek,” kata AN.