Scroll untuk baca artikel
Pertanian

Balai Penyuluhan Sekampungudik Hanya Buka Setiap Hari Selasa

×

Balai Penyuluhan Sekampungudik Hanya Buka Setiap Hari Selasa

Sebarkan artikel ini

wawainews.ID, Lamtim – Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan berlokasi di Desa Gunung Sugih Besar, Kecamatan Sekampung Udik, Kabupaten Lampung Timur, selalu tutup setiap hari kerja tak satupun pegawai berkantor.

Diketahui ada lima pegawai yang berkantor di Balai Penyuluhan tersebut dan hanya berkantor setiap hari Selasa. Selebihnya menurut keterangan pihak penjaga kantor tersebut petugas penyuluhan diklaimnya turun ke lapangan untuk melakukan penyuluhan.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA
Kondisi Balai Penyuluhan Sekampungudik saat hari kerja semua pintu terkunci tak ada satu pun pegawai berkantor dihari dan jam kerja, foto diambil Senin (24/6/2019) (f. Abu umar)

“Balai Penyuluhan ini, buka nya setiap hari selasa kalau hari selain hari selasa pegawai nya turun lapangan. Jumlah pegawainya ada lima di UPTD Pertanian Sekampungudik, tetapi memang tidak pernah ada di tempat selain hari selasa, mereka banyak di lapangan,” tegas pak zair (50) kepada Wawai News ditemui disesla memberihkan kebun di belakang kantor Penyuluhan Pertanian, Senin (24/6/2019).

BACA JUGA :  Pemerintah Pastikan Pupuk Subsidi di Lampung, Aman

Baca juga: Petani Buah Naga di Lamtim, Diresahkan Serangan Virus Jamur

Dia mengaku menyayangkan kondisi Balai Penyuluhan Pertanian selalu kosong karena seluruh pergawai yang ada tidak pernah masuk. Diakuinya kondisi tersebut sering dikeluhkan petani yang berkunjung baik untuk melaporkan kasus tanaman ataupun yang datang untuk berkonsultasi tetapi kantor selalu tutup.

Meski berada di Desa Gunung Sugih Besar, warga mengklaim tidak pernah sekali pun Balai Penyuluhan turun ke qarga sekitar untuk melakukan penyuluhan.

“Pegawai di Balai Penyuluhan tersebut sebenarnya melakukan penyuluhan dimana. Kok ga pernah ada di kantor ataupun di perkebunan warga jika saat tidak di kantor alasannya di lapangan,”ujar Abdul petani Jagung di Margasekampung yang datang untuk berkonsultasi soal hama yang tengah menyerang tanaman jagung miliknya.

BACA JUGA :  Alokasi Pupuk Subsidi ke Petani di Lampung Sudah 80 Persen

Dia menuding, Balai Penyuluhan tidak pernah melakukan penyuluhan di petani tempatan. Menurutnya hanya petani tertentu mendapatkan penyuluhan.

“Saya minta kepada Bupati baru Lampung Timur, dapat memperhatikan nasib petani tempatan san memberi teguran kepada pegawai ataupun kepala Penyuluhan Pertanian di wilayah Sekampung Udik,”tegasnya meminta Bupati Tutup saja Balai Penyuluhan Sekampung Udik.

Wawai News, berkunjung ke Balai Penyuluhan untuk mengkonfirmasi terkait keluhan petani jagung yang tanamannya diserang hama ulat. Hal lain ada soal tanaman buah naga menjadi keluhan petani karena diserang virus. (Abu Umar)