Scroll untuk baca artikel
Opini

Banyak Yang Bertanya, Siapa Di Belakang Firli Bahuri?

×

Banyak Yang Bertanya, Siapa Di Belakang Firli Bahuri?

Sebarkan artikel ini

Kata Firli, pertemuan dengan Mega sifatnya perjumpaan antara dua pribadi. Bukan pertemuan antara Direktur Penindakan KPK Firli Bahuri dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Bagi mantan Kapolda NTB itu, pertemuan ini merupakan sambungan dari kedekatan Firli dengan almarhum Taufiq Kiemas –suami Megawati. Firli mengaku dia sangat dekat dengan almarhum.

“Karena almarhum suami beliau selalu intens dengan saya sejak saya pangkat letnan satu,” kata Firli, ketika menjawab pertanyaan Komisi III DPR yang melaksanakan FPT, sebagaimana ditulis media online, “kumparan”.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

BACA JUGA: Klarifikasi Hasnaeni Semakin Mempersulit Posisi Ketua KPU

BACA JUGA :  Giliran Bupati Lampung Utara Kena OTT

Menurut Firli, tidak ada pembicaraan apa pun kecuali yang sifatnya silaturahmi dengan Bu Mega. Firli juga menegaskan bahwa pertemuan itu membahas kordinasi supervisi. Tidak jelas apa maksudnya.

Firli lupa pertemuan dia dengan Megawati pada November 2018 itu bisa saja dipahami sebagai isyarat bahwa jenderal polisi ini siap menjadi orang PDIP. Akhirnya, itulah yang terbukti dalam proses pemilihan ketua KPK pada September 2019. Firli menjadi orang PDIP karena partai inilah yang memperjuangkannya.

Ada kesan PDIP perlu menguasai KPK lewat Firli. Lembaga ini memang sangat strategis. Terutama dalam kaitan dengan fakta bahwa kader Banteng banyak yang terkena kasus korupsi.

BACA JUGA: Argentina Juara: Belajar Politik Kompetensi Dari Piala Dunia 2022

BACA JUGA :  Pelajaran Penting dari Kasus Kepala Pekon 'Abang Jago' di Tanggamus

Perlunya Bu Mega pada KPK sama seperti perlunya Bu Ketum pada Kejaksaan Agung. Jaksa Agung ST Burhanuddin disebut sebagai orang PDIP. Dia adalah adik TB Hasanuddin, politisi terkemuka PDIP. PDIP membantah. Tapi bantahan ini sama seperti perokok yang mengatakan dia tidak merokok.

Dua mesin penegakan hukum yang krusial ini, KPK dan Kejaksaan Agung, sangat perlu ramah pada PDIP. Sebab, kader Banteng banyak yang menjadi menteri, gubernur dan bupati-walikota.

Apa indikasi lainnya bahwa Firli adalah orang Megawati? Soal Harun Masikhu, politisi PDIP, bisa disebut sebagai bukti. KPK tidak berhasil menangkap Masikhu yang menghilang lebih tiga tahun. Publik tak percaya Masikhu bisa bersembunyi begitu lama.

BACA JUGA :  Kenapa Harus UU Anti Dinasti?

BACA JUGA: Gus Ipul, Said Aqil Jadi Petinggi, Sampai Tokoh Perempuan Masuk Pengurus PBNU

Sekarang Anda percaya yang mana: Masikhu jago menghilang atau Firli paham bahwa Masikhu tidak boleh memberikan kesaksian karena bisa menyebabkan bencana besar di PDIP. (*)