wawainews.ID, Cianjur – Badan Pengawas Pemilu mencatat, sebanyak 1.534 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di seluruh wilayah Indonesia menggelar Pemungutan Suara Lanjutan (PSL).
Dasar dari digelarnya PSL cukup beragam, termasuk masalah pendistribusian logistik Pemilu 2019. Komisioner Bawaslu RI, Rahmat Bagja, mengatakan, pendistribusian logistik menjadi faktor utama dilakukannya PSL di sejumlah wilayah di Tanah Air.
Baca Juga: KPU RI Akui Ada Kesalahan Entri Data Pemilu 2019
“PSL digelar tidak hanya di Cianjur, tapi di 1.534 TPS di berbagai daerah di Indonesia, dengan berbagai permasalahan, sebagian besar karena faktor terlambatnya pendistribusian logistik,” kata Rahmat, usai meninjau pelaksanaan PSL di Kecamatan Mande, Sabtu (20/4/2019).
Pendistribusian logistik menjadi permasalahan terbesar yang memnyebabkan digelarnya PSL. Permasalahan lain masih ada, namun tidak sebesar pendistribusian logistik.
“Berdasarkan laporan, yang paling signifikan ditemukan pada saat hari pelaksanaan pencoblosan 17 April. PSL dilaksanakan karena adanya formulir yang tidak lengkap, atau surat suara yang masih kurang,” ucapnya.
Tidak hanya PSL, ada beberapa wilayah yang berpotensi melakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU). Namun, hingga saat ini masih dalam konfirmasi. “PSU berkaitan dengan adanya pemilih yang diduga memilih tetapi tidak di tempat yang seharusnya, atau bukan dari penduduk sekitar,” tuturnya.
Komisioner Bawaslu Jabar, Lolly Suhenti, menambahkan, PSL telah dilakukan di enam TPS di Kabupatan Cianjur dan Subang. Dengan rincian, lima TPS di Cianjur dan satu TPS di Subang.
“Untuk PSU berpontensi akan dilakukan di lima Kabupaten dan Kota, yaitu Bandung, Cimahi, Depok, Indramayu dan Pangandaran. Tetapi masih dalam kajian lebih lanjut karena belum ada jadwalnya,” pungkas Lolly. (Ant)