Lampung

Begini Cara Warga Pekon Tugupapak Selamat Dari Serangan Buaya

×

Begini Cara Warga Pekon Tugupapak Selamat Dari Serangan Buaya

Sebarkan artikel ini

TANGGAMUS – Polsek Semaka, Polres Tanggamus, telah melakukan identifikasi dengan menyambangi seorang warga yang diserang dan digigit buaya di areal pesawahan Pekon Tugupapak Kecamatan Semaka.

Kapolsek Semaka Iptu Heri Yulianto mengungkapkan, peristiwa korban diserang buaya terjadi pada Sabtu 03 Oktober 2020 sekitar pukul 06.30 Wib, korban mengalami luka gigit pada bagian telapak tangan dan pungung tangan kanan sebanyak sebanyak empat lubang bekas gigi buaya atau luka tembus.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

“Korban bernama Rafelis Amin Syaifullah (23), Bujangan warga RT. 005 RW. 002 Pekon Tugupapak, Semaka mengalami empat luka gigitan pada tangan kanan,” kata Iptu Heri Yulianto mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Oni Prasetya, SIK., Senin (5/10/20).

BACA JUGA :  Positif Covid-19 di Lampung, Bertambah Jadi Dua Orang

Kapolsek menjelaskan, kronologis kejadian pada Sabtu, 03 Oktober 2020 sekitar pukul 06.00 Wib korban berangkat ke sawah dengan tujuan untuk melihat jaring yang dipasang olehnya untuk menangkap ikan di areal persawahan di tempat kejadian perkara (TKP).

Kemudian, sekitar 06.30 Wib disaat korban sedang mengangkat jaring tiba-tiba tangan korban digigit oleh seekor buaya denngan perkiraan panjang hampir 3 meter, namun dengan upaya keras korban berusaha melepaskan gigitan buaya tersebut dengan cara mengibas-ngibaskan tangannya sampai akhirnya gigitan terlepas.

“Setelah kejadian korban dibawa oleh pihak keluarga ke UPTD Pusekesmas Sukaraja guna diberikan pertolongan medis. Dan saat ini sedang pemulihan lukanya di rumah,” jelasnya.

Guna menghindari terjadinya kembali gigitan buaya, Kapolsek menghimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati atau tidak beraktifitas di perairan. Pihaknya juga akan segera memasang himbauan agar masyarakat berhati-hati.

BACA JUGA :  Bagi-bagi 'Angpao' Rp50 Ribu, Caleg PAN Lampung Timur Jalani Proses Hukum

“Diharapkan warga agar dapat berhati-hati lagi karna tidak menutup kemungkinan masih banyak buaya-buaya yang berkeliaran khususnya di areal sungai, areal persawahan dan areal tambak serta tempat yang memungkinkan untuk tempat bermukim buaya liar,” pungkasnya.

Sementara menurut Andi selaku kakak korban, buaya yang mengigit tangan adiknya diperkirakan memiliki panjang 3 meteran, berada di area pesawahan yang tergenang karena pembuangannya tersumbat sehingga air seperti lautan.

Atas kejadian itu, Andi berharap kepada pemerintah untuk melakukan penanggulangan buaya tersebut, pasalnya di perairan itulah mereka mengais rezeki.

“Harapan kami kepada pemerintah meminta penanggulangan buaya tersebut. Walaupun kami merasa takut namun karena merupakan mata pencaharian ya nanti turun lagi. Namun beberapa hari ini istrahat dulu masih trauma,” pungkasnya.

BACA JUGA :  Puncak Musim Kemarau di Lampung Diperkirakan Mulai Pertengahan September Ini

Ditempat sama, Amin sambil menunjukan tangan yang dibalut perban mengaku sadar saat digigit buaya sehingga berusaha menarik tangganya hingga ia terjerembak dan bersyukur berhasil selamat dari gigitan buaya.

“Saya sadar digigit buaya, sampe saya terjerembab. Enggak tau jadinya kalo enggak sampe terlepas mungkin saya dimakan buaya itu,” kata Amin. (SMN)