BEKASI – Suara bola ping-pong memantul berirama di GOR Bang Yan, Rabu (15/10/2025), menandai dimulainya babak kualifikasi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Barat 2026 untuk cabang tenis meja. Sebanyak 25 kabupaten/kota se-Jawa Barat turun gelanggang, membawa semangat, strategi, dan tentu saja gengsi daerah masing-masing.
Suasana pembukaan berlangsung meriah. Kursi tamu penuh oleh para petinggi olahraga, mulai dari Ketua Umum PTMSI Jawa Barat, Indra Safari, Ketua PTMSI Kota Bekasi, Wahyudi, hingga Wakil Ketua V KONI Jawa Barat, Aan Johana yang hadir mewakili jajaran KONI Jabar. Di barisan tuan rumah tampak Ketua Harian KONI Kota Bekasi, Agus Irianto, ikut menyemangati atletnya agar raket tak cuma bergetar karena grogi.
Indra Safari, sang “panglima” tenis meja Jabar, memuji tuan rumah yang dianggap tampil sepadan dengan level provinsi.
“Kota Bekasi luar biasa. Penyelenggaraan tertata, panitia sigap, dan suasana kompetisinya hidup. Yang kita cari di sini bukan cuma juara, tapi mereka yang lolos lewat proses yang fair dan berintegritas,” ujar Indra, tegas tapi tetap dengan nada santai khas pegiat olahraga.
Sementara itu, Wahyudi, Ketua PTMSI Kota Bekasi, tampak puas melihat GOR Bang Yan disulap jadi arena “panas dingin” panas karena semangat, dingin karena AC-nya jalan.
“Kota Bekasi bangga dipercaya jadi tuan rumah. Kami berikan fasilitas terbaik agar atlet bisa fokus main, bukan fokus cari kipas,” ujarnya dengan senyum lebar. “Dan tentu saja, kami ingin Bekasi bukan cuma sukses penyelenggaraan, tapi juga sukses prestasi.”
Dari kubu KONI Jabar, Aan Johana tak mau kalah dalam memanaskan motivasi.
“Porprov ini bukan sekadar rebutan medali. Ini ajang ukur hasil pembinaan. Dari sinilah lahir bibit-bibit baru, calon-calon smash killer Jawa Barat yang bisa bersinar di tingkat nasional,” katanya. “Kami apresiasi kerja keras panitia dan KONI Bekasi yang menyulap GOR ini jadi arena layak provinsi.”
Tak cuma babak kualifikasi, event ini juga disatukan dengan Kejurda Tenis Meja Jawa Barat 2025 semacam “kelas latihan bersertifikat kompetisi” bagi para atlet muda. Selain jadi ajang seleksi, Kejurda juga jadi momen unjuk taji, di mana setiap pukulan bisa menentukan masa depan karier atlet.
Pertandingan akan berlangsung hingga 19 Oktober 2025, dengan mempertandingkan nomor tunggal, ganda, dan beregu putra-putri. Semuanya berlangsung seru, penuh sorak, dan sedikit drama karena di tenis meja, satu poin bisa lebih menegangkan dari adu penalti.
GOR Bang Yan sendiri mendapat banyak pujian. Fasilitas lengkap, pencahayaan apik, dan suasana penonton yang hidup membuat atmosfer pertandingan seperti “mini Porprov”.
Masyarakat Bekasi pun tampak antusias dari anak sekolah yang penasaran, sampai bapak-bapak yang pura-pura nonton tapi sebenarnya cari ide servis baru buat main di pos ronda.
Dengan semangat membara, Bekasi tak sekadar jadi tuan rumah. Kota ini menjelma menjadi panggung awal perburuan prestasi tempat di mana raket bergoyang, bola memantul, dan gengsi daerah bertubrukan dalam irama cepat 40 mm.***