“Ini terkesan kalah dengan swasta, jika memang benar lahan itu milik daerah Kabupaten kenapa dibiarkan dikelola pihak ketiga, berapa banyak potensi kerugian daerah akibat pembiaran yang terkesan disengaja itu,”ujarnya.
Eko pun kembali menyinggung persoalan pemutusan perjanjian kerja sama (PKS) antara Pemkot Bekasi dengan pengelola pasar swasta. Saat audiensi dengan bagian aset Pemkab Bekasi oknum pejabar di instansi itu mempertanyakan terkait pemutusan PKS tersebut dan berjanji akan menyurati Pemkot Bekasi agar mengembalikan kondisi lahan seperti sedia kala.
Bahkan bagian aset berjanji akan menyurati Pemkot Bekasi, terkait pemutusan PKS itu. Tapi hasilnya sampai sekarang nol, tidak ada kejelasan apapun dengan apa yang dilontarkan saat audiensi pertengahan September lalu.
Seharusnya sebagai pemerintahan harusnya bersikap bukan membiarkan dan seakan memperlambat prosesnya dengan jawaban sabar dan tunggu.
“Saya tegaskan bahwa masalah aset dan kepemilikannya itu bukan ranah kami, bagi kami masyarakat melihat jelas berdasar bukti dan fakta yang kami miliki antara pihak pemerintah kota Bekasi dan pihak 3,”ujarnya.
Baca Juga: FKMPB Mengucapkan Selamat HUT BNN, 20 Tahun Mengabdi Menuju Indonesia Bersih Narkoba
Ironisnya persoalan aset tersebut sudah terjadi bertahun-tahun, tetapi semua diam dan tak ada tindakan dari pemerintah kabupaten Bekasi yang terus menggembar-gemborkan bahwa aset tersebut milik daerah.
“Dari semua perjalanan dan penjelasan dan bukti yamg kami dapat, maka patutlah kami menduga adanya keterdugaan ‘oknum’ di kabupaten Bekasi yang terlibat. Semua permasalahan kami serahkan seluruhnya ke Kejagung, agar dapat di proses sesuai ketentuan hukum yg berlaku di NKRI,”tukasnya.
FKMPB akan terus mengawal prosesnya hingga semua terbuka seluas-luasnya dan terang benderang. Sehingga semua pihak meliputi pedagang pun nyaman tenang dan aman.
“Sebenarnya banyak sekali dugaan tindak melawan hukumnya hanya biarkan prosesnya di tangani langsung oleh yang berwenang,”ungkap Eko Setiawan pastinya lanjut dia, siapapun yang terlibat pastilah akan menanggung akibatnya.***





