TANGGAMUS – Kepala sekolah menyudutkan wartawan karena mengambil gambar gedung sekolah tanpa izin kembali terjadi di Tanggamus, Lampung. Ironisnya lagi tidak mengetahui jumlah guru honor di tempat tugasnya.
Kepala SMPN 2 Wonosobo, Badariah, saat dikonfirmasi awak media ini terkait kondisi gedung sekolah yang terkesan tak terawat, menyalahkan wartawan karena memotret gedung sekolah yang kusam, kaca jendela banyak pecah, serta pagar yang berlumut serta banyak keramik yang pecah-pecah.
“Harusnya Seorang jurnalis kalau mau memfoto atau mengambil gedung sekolah harus seizin saya dulu”ungkap Badariah.
Sayangnya, saat dikonfirmasi aturan larangan mengambil gambar gedung sekolah yang dibangun dari uang rakyat itu, Badariah tidak bisa memberikan penjelasan secara rinci tentang adanya larangan tersebut.
Begitu pun saat dikonfirmasi terkait dana BOS untuk perawatan gedung sekolah, Kepsek Badariah, jawabannya hanya ngalur-ngidul menyebutkan diri setiap pagi keliling dari satu kelas ke kelas lain.
Tak hanya itu, Ketika dikonfirmasi terkait jumlah guru honor yang mengajar di SMPN 2 Wonosobo Kepsek mengaku tidak mengetahui. Ia mengarahkan tanya ke operator sekolah dengan menambahkan bahwa operator sedang tidak ada di tempat.
“Kalau urusan guru honorer tanya saja pada operator, tapi hari ini operatornya tidak masuk, mungkin besok dia masuk” terang Badariah.
Sementara itu, salah seorang guru yang meminta namanya dirahasiakan mengatakan terkait perawatan gedung sekolah pernah menyampaikan ke pihak Kepsek, seperti mengecat memperbaiki kaca jendela dan lainnya melalui dana yang ada.
“Kami sudah minta agar kondisi gedung sekolah diperbaiki seperti keramik lantai yang sudah pada rusak baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan. Karena itu memang sudah ada juknis dan itu harus dilaksanakan oleh pihak sekolahan karena sudah ada dalam anggaran,”tandasnya. (Ruslan)