LOMBOK – Brigadir Satu (Briptu) Rizka Sintiyani telah resmi ditetapkan tersangka dalam kasus kematian Brigadir Esco Faska Rely, tak lain adalah suaminya sendiri yang ditemukan tewas pada Ahad, 24 Agustus 2025 lalu.
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat Komisaris Besar Mohammad Kholid membenarkan penetapan tersangka Rizka.
Brigadir Esco disebutkan anggota intel yang seharusnya jeli membaca situasi, ternyata tak bisa membaca skenario maut yang disusun oleh istrinya sendiri.
“Setelah gelar perkara penyidik menetapkan istrinya menjadi tersangka,” kata M. Kholid sebagaimana dilansir Wawai News, pada Sabtu, 20 September 2025.
Dikatakan bahwa, gelar perkara dilakukan oleh polisi pada Jumat, 19 September 2025. Dia belum belum mau menjelaskan apa motif Briptu Rizka membunuh suaminya. “Nanti perkembangannya akan kami sampaikan,” ujar dia.
Mayat Brigadir Esco ditemukan di bukit Dusun Nyiur Lembang Dalem, Desa Jembatan Gantung, dengan leher terikat tali di pohon kecil.
Direktur Reskrimum Polda NTB, Kombes Syarif Hidayat, juga menegaskan hasil autopsi menemukan luka kekerasan di leher korban. Bahasa medis untuk sesuatu yang awamnya bisa disebut: “dibunuh, bos.”
“Kekerasan di leher korban,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda NTB Kombes Syarif Hidayat pada Jumat, 29 Agustus 2025.
Pengusutan kematian Brigadir Esco juga melibatkan Badan Reserse Kriminal Polri.
Polda NTB meminta Bareskrim untuk meretas ponsel korban. Hasil dari analisis perangkat tersebut akan dibandingkan dengan keterangan saksi-saksi yang sudah diperiksa.
Artinya, investigasi bukan hanya soal cinta yang berakhir tragis, tapi juga bisa menguak percakapan rahasia yang lebih panas hingga akhirnya Briptu Rizka menjadi tersangka.***
