JAMBI – Cuaca di kawasan Jangkat Timur, Kabupaten Merangin saat ini belum stabil, mendung, hujan masih terus terjadi. Hingga membuat suasana makin dingin meskipun disiang hari.
Suasana sejuk mirip kawasan Puncak, Jawa Barat, begitu terasa ketika memasuki wilayah Jangkat Timur, kawasan paling barat di Provinsi Jambi yang kerap disebut ‘Bukit Intan’ di wilayah Merangin.
BACA JUGA: Aprison Pengusaha Muda Asal Merangin, Ingin Membawa Kopi Jangkat Mendunia
Terletak di ketinggian sekitar 1200 Meter diatas permukaan laut (Mdpl) sepanjang jalan disuguhi pemandangan di kanan kirinya perkebunan dan pertanian dari kopi, kayu manis, sayuran dan tanaman lainnya. Hingga muncul anggapan ketika menyusuri kaki Gunung Mesurai itu seolah berada di ‘Bukit Intan’.
Memiliki wilayah yang subur dipenuhi perkebunan kopi dan kayu manis, tak salah tentunya jika kawasan Jangkat mendapat julukan ‘bukit Intan’. Biji kopi Robusta dengan kualitas wahid, mampu merubah perekonomian masyarakat Jangkat.
Warga Jangkat Timur, menganggap perkebunan kopi sebagai Intan tersembunyi karena telah menopang kehidupan mereka. Melalui hasil kopi mereka bisa menyekolahkan anaknya hingga Perguruan Tinggi, menjadi dokter, hingga militer seperti TNI – Polisi dari hasil perkebunan Kopi.
BACA JUGA: Kabar Gembira Bagi Petani Kopi, Arinal Minta Harga Kopi di Lampung Rp40 Ribu
“Alhamdulillah, melalui kebun kopi, kayu manis, kami tidak hanya bisa menyekolahkan anak. Tapi juga bisa pergi ibadah ke tanah suci,”ungkap Ibu Susi, salah satu petani saat dijumpai di perkebunan Kopi di Desa Tanjung Mudo, Jangkat Timur, di kaki gunung Mesurai, Merangin, Selasa (28/2/2023).
Dikatakan Susi, budidaya kopi di wilayah Tanjung Mudo, Jangkat Timur menjadi penghasilan utama hampir 70 persen warga setempat. Merawat dan menjaga alam cara mereka mempertahankan agar biji kopi Robusta berkualitas dan diterima di pasaran.