“Desa Rantau Suli, Jangkat ini ada 514 kepala keluarga (KK) rata-rata memiliki lahan 2 hektar. Dalam satu hektar saat panen raya mengeluarkan kopi mencapai 2 ton. Setahun panen raya bisa dua kali, belum kayu manis sebagai penghasil utamanya,”ungkapnya.
Dengan besarnya potensi kopi di wilayah Jangkat, Merangin ada harapan kopi Jangkat bisa mendunia setidaknya bisa menyumbang nasional. Selama ini Kopi dikirim ke Medan dan Lampung, lalu yang punya nama daerah itu.
BACA JUGA: Ahli Sebut Minum Kopi Secara Tepat Bisa Kurangi Resiko Tertular Covid-19
Lebih jauh dia mengharap ada pengusaha daerah terutama dari Jangkat, bisa membangun bisnis kopi dari hulu sampai hilir hingga memberikan kepastian harga bagi petani kopi.
“Sebenarnya harus ada pengaturan harga, istilahnya ada harga dasar terendah untuk kopi di Merangin. Sehingga petani bisa lebih terjamin. Karena selama ini petani, ikut arus ketika harga kayu manis tinggi maka mereka mencoba menanam kayu manis, begitu seterusnya,”ucapnya. (*)